Sejak ditemukannya pasien yang terjangkit positif Covid 19 di Indonesia, dan jumlahnya terus meningkat. Untuk memutus penyebaran nya, kita harus mematuhi protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan sesering mungkin, menjaga imun tubuh, serta menjaga jarak, menjalani hidup tak seperti biasanya, sehingga tanpa disadari mengubah pola kehidupan bermasyarakat. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan , untuk menghindari kerumunan maka dilakukan kebijakan pelaksanaan belajar mengajar dengan sistem daring dengan menggunakan teknologi yang ada saat ini.
Disiarkan secara langsung pada hari minggu tgl 15 Maret 2020 bertempat di Istana Bogor , Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstrusikan kepada seluruh kepala daerah untuk membuat kebijakan agar seluruh pelajar sekolah dan mahasiswa tidak datang ke sekolah maupun kampus selama masa pandemi COVID-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi ) menyampaikan : ” Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah”
Dengan demikian, selama pandemi COVID 19 , kegiatan belajar-mengajar di sekolah dan kampus perguruan tinggi sementara ditiadakan. Dengan mengurangi aktifitas tsb diharapkan dapat memutus rantai penularan covid 19, dan melandaikan grafik penularan covid 19.
Dengan adanya instruksi dari pemerintah, semua sekolah dan kampus melaksanakan kegiatan belajar mengajar menggunakan sistem daring atau online.
Bagi kebanyakan orang yang memang notabene nya sering menggunakan medsos mungkin tidak akan sulit.
Lalu bagaimana dengan orang yang selama ini sama sekali jarang tersentuh oleh teknologi, atau bahkan tidak tertarik untuk menggunakan teknologi, karena menganggap tidak penting atau belum membutuhkan.
Sementara sebagai pengganti tatap muka, selama pandemi berlangsung, kerap kali anak/siswa/mahasiswa diberi tugas oleh guru/dosen. Tugas yang beragam, contoh kecil nya saja misal untuk siswa sekolah SD kelas 4 (empat ) diberi tugas membuat langkah-langkah pencegahan covid 19, siswa diminta menuliskannya di aplikasi word, dan untuk hasil tugas diminta mengirimkan email kepada gurunya.
Bayangkan, untuk anak SD kelas 4 (empat), menurut anda, apakah untuk anak usia tsb rata-rata sudah memiliki email? Mungkin jawabannya tidak.
Lalu apakah semua orang tua mereka sudah memiliki email? jawabannya mungkin saja tidak. Bagi sebagian orang tua yg belum memiliki akun email mau tidak mau atau suka tidak suka, mereka akan memulai mempelajari bagaimana caranya membuat akun email sampai dengan bagaimna cara menggunakannya, agar tugas anaknya bisa sampai ke guru.
Contoh lainnya adalah mahasiswa, ketika pertemuan tatap mukanya di ganti dengan daring atau kelas online menggunakan aplikasi e-learning.
Apakah seluruh mahasiswa tsb familiar terhadap aplikasi tsb?
mungkin saja jawabannya tidak. Lalu apa yang akan dilakukan oleh sebagian mahasiswa tsb?
Pastinya mereka akan mempelajari bagaimana cara menggunakanya agar kegiatan belajarnya bisa berlangsung .
Atau dosen yang biasanya mengikuti seminar atau workshop di aula pertemuan, namun di masa pandemi mengikuti seminar menggunakan teknologi yang ada tanpa harus bertatap muka atau kerap kali saat kita menyebutnya Webinar .
Bagi sebagian dosen yang melek teknologi mungkin itu hal biasa, namun mungkin juga ada sebagian tenaga pengajar/dosen yang harus menyesuaikan diri dengan aplikasi yg digunakan dan mereka akan mempelajari bagaimana aplikasi itu bekerja.
Dari beberapa kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pandemi banyak teknologi yang secara langsung mau tidak mau, suka tidak suka memaksa kita untuk mengenal lebih dekat lagi, mempelajari nya , lalu menggunakan nya.
Mungkin bagi sebagian orang itu mudah, tapi mungkin juga sulit bagi sebagian orang, karena tingkat kemampuan mereka berbeda-beda.
Dalam Bidang Pendidikan teknologi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan Teknologi Informasi juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem Teknologi Informasi.
Kekurangan :
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
Namun pada intinya dengan adanya pandemi COVID 19, memaksa kita untuk melek terhadap teknologi dan secara tidak disadari mendorong kita untuk terus belajar, dan menambah pengetahuan kita terhadap teknologi , familiar terhadap teknologi, dengan ada nya teknologi memudahkan kita untuk berkomunikasi, belajar dan bekerja serta menambah disiplin waktu sehingga tercapai komitmen bersama.
Semoga pandemi segera berakhir dan kita semua bisa hidup normal seperti biasanya, belajar disekolah, di kampus , bekerja dan bersosialisasi serta beraktifitas seperti biasanya .