Senin, 17 Maret 2014

CARA MEMPERCANTIK BLOG MENAMBAH INDAH TAMPILAN TEMPLATE

Cara Mempercantik Blog Menambah Indah Tampilan Template ~ Setiap blogger sudah pasti ingin merrubah blog kesayangan dengan cara mempercantik blog agar tampilan blog menjadi lebih indah, keren, bagus bukan ? Seperti yang kita ketahui blog yang menarik juga akan menambah trafik pengunjung untuk lebih bertahan lama - lama untuk mengunjunginya dibandingkan dengan blog yang penampilannya semrawut. Menarik di sini diartikan bahwa penampilan blog indah, keren dan cantik. Memang dibutuhkan suatu keahlian ataupun jiwa seni untuk dapat menata agar blog kita memiliki penampilan unik tersendiri. Tetapi bagi yang tidak memiliki jiwa seni tinggi dapat juga memiliki blog cantik jika memiliki tingkat keperdulian dan cinta terhadap blognya sehingga dapat menata blognya agar berpenampilan lebih menarik.

Untuk itu saya akan berbagi sedikit tips yang saya ketahui tentang cara mempercantik blog agar memiliki penampilan lebih menarik seperti pada umumnya.

Cara mempercantik blog di blogspot

1. Pilihlah template yang sesuai dengan selera dan tema blog anda, dan pilihlah yang paling anda sukai agar tidak  sering terjadi penggantian template karena akan memperburuk citra blog anda dimata search engine. Sebagai bahan pertimbangan sobat blogger dapat mencari jenis template dengan mengunjungi situs situs penyedia template tersebut antara lain : mastemplate.com, btemplates.com, http://www.deluxetemplates.net.
Bacalah artikel cara mengganti template blog untuk membantu anda untuk merubah tampilan blog anda.

2. Tambahkan catatan kaki blog, selain untuk memberikan informasi maupun pemberitahuan lainnya catatan kaki juga akan menambah keunikan tersendiri pada blog anda. Silahkan baca artikel cara membuat catatan kaki pada blog

3. Gunakan menu scroll untuk mempersingkat suatu daftar yang panjang agar menjadi lebih simple sehingga dapat menghemat tempat blog anda, sehingga blog anda menjadi lebih rapi dan tentunya dapat mempercantik penampilan blog juga.

4. Gunakan widget untuk mempercantik blog, saudara bisa menambahkan beberapa widget, misalnya saja widget jam, kalender , pageview. Pelajari cara memasang widget di blog untuk membantu anda jika saudara belum tahu caranya.

5. Facebook fanspage juga dapat menambah indah penampilan blog anda, silahkan anda tambahkan pada blog sobat.

Cara mempercantik tampilan blog

6. Gunakan template berlatar belakang yang tidak menyilaukan mata, selain menambah indah blog juga tidak akan membuat blog berjalan dengan berat. Pelajari juga cara mengganti background blog untuk membantu anda mempermudah menggantinya.

7. Pasanglah iklan seperlunya saja jangan terlalu banyak agar tidak memenuhi layar hingga tidak dapat memperindah tampilan blog, selain mempercantik blog juga akan menambah penghasilan untuk anda.

8. Gunakan menu drop down untuk mempermudah navigasi agar pengunjung lebih mudah memilih artikel yang akan dibacanya.

9, Tambahkanlah breadcrumb untuk membantu navigasi dan menambah cantik blog anda. Pelajarilah di artikel cara membuat breadcrumb untuk membantu anda mempermudah memasangnya.

10. Jika berkenan pasanglah tulisan berjalan sebagai pemanis blog dalam bentuk berita sekilas artikel anda.

11. Buat auto read more untuk template anda, selain membantu loading juga menpercantik blog anda.

Demikianlah cara mempercantik blog menambah indah tampilan template, masih banyak yang dapat anda lakukan untuk memperindah blog anda , tidak ada batasan yang pasti untuk anda berkreasi mempercantik tampilan blog saudara, semua itu tergantung dengan keinginan dan kreatifitas dari anda sendiri. Semoga apa yang tertulis di atas dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada anda, salam blogger.

Hidup Yang Dibimbing Allah

…… Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Qashash: 50)
Misalkan kita hendak memasuki sebuah hutan rimba yang belum kita kenal tempatnya, tentu akan lebih mudah bila kita didampingi seorang pemandu. Yang akan memberi tahu mana jalan yang baik untuk dilalui, mana yang tidak. Apa saja bekal perjalanan yang hendaknya dibawa, dan bagaimana cara mengatasi berbagai kendala selama perjalanan.
Tetapi bisa juga kita memasuki hutan yang tidak dikenal itu, dengan kemampuan yang kita miliki. Kita tidak membutuhkan pemandu, karena percaya akan keahlian kita dalam menghadapi berbagai masalah diperjalanan. Namun, tentu saja cara ini akan lebih susah untuk dilakoni. Banyak energi yang terbuang secara sia-sia, dan belum lagi bahaya tersesat senantiasa membayangi.    
Begitu juga dengan hidup ini, saat masalah datang menerpa. Bila kita mengandalkan kemampuan yang kita miliki, entah itu berupa kepandaian, harta, atau kekuasaan yang kita punya, tapi tanpa petunjuk dari Allah, kesesatanlah yang nantinya akan kita temui.  
Saudaraku, memperoleh petunjuk dari Allah adalah sebuah anugerah yang tak terhingga dalam hidup ini. Sebuah masalah, seberapa pun sukarnya ia, akan menjadi mudah saat ‘tangan-tangan’ Allah memandunya. Karenanya, jangan pernah menyandarkan segala solusi masalah, hanya berlandaskan pada kemampuan yang ada dalam diri kita, sembari melupakan Allah yang menggenggam jiwa ini.  
Manusia memang dikarunia berbagai kemampuan yang dapat dipergunakannya untuk mengatasi masalah. Tetapi, bila kemampuan-kemampuan itu tidak mendapat pengayoman dari cahaya Allah, maka kelak kita akan tersesat oleh ilusi kebenaran yang diciptakannya. Sebagaimana yang Allah nyatakan di surat Al-Qashash ayat 50.      
Jadi, carilah bimbingan dari Allah di setiap detik hidup ini. Raihlah petunjuk-Nya, ketika masalah datang menerpa. Ketuklah pintu ridho-Nya, agar nur ilahi selalu menerangi langkah-langkah kita.

Kekuatan Sabar


Sehingga, orang-orang yang bertakwa (bertanggung jawab) tidak me­ngenal atau memiliki kosa kata ’’cengeng". Karena makna dari sabar itu sendiri bermuatan kekuatan bukan kecengengan. Orang yang sabar itu bagaikan batu karang yang tidak pernah bergeming walau ditimpa ombak samudra. Mereka tidak memiliki rasa gentar apalagi surut dari perjalanannya untuk menempuh jalan yang sudah mereka yakini. Allah berfirman, "Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar."(al-Ahqaaf: 35)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yangpatut diutamakan." (Ali Imran: 186)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran: 120)

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (Huud: 115)

Rasa tanggung jawab untuk melaksanakan amanah yang kelak akan ber­buahkan sikap islah, tidak akan terwujud kecuali didasari oleh kualitas sabar. Pasalnya, hidup cenderung untuk menyimpang (deviasi) karena banyaknya pilihan yang dapat mengalihkan perhatian dari harapan atau tujuan semula. Kualitas sabar mendorong seseorang menjadi kuat, bahkan dapat mengalahkan orang-orang yang tidak memiliki sikap kesabaran, sebagaimana firman-Nya,

"Jika ada dua puluh orang-yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh."(al-Anfaal: 65)

Daniel Goleman telah mengulas masalah emotional intelligence secara panjang lebar dan menjadi trend dari wacana baru psikolog abad ini. Menurut­nya, orang-orang yang berhasil, bukan ditentukan oleh kecerdasannya secara akademik dengan IQ yang tinggi. Tetapi, mereka yang memiliki kecerdasan emosional yang mampu mengendalikan diri dan tabah melaksanakan tugas- tugasnya. Berapa banyak orang yang ber-IQ tinggi justru menjadi anak buah dari para CEO (Chief Executive Officer) yang kecerdasannya rata-rata tetapi mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Seringkali kita saksikan di dalam Al-Qur’an, kata sabar berkaitan dengan kata takwa, jihad, dan ujian sebagaimana firman-Nya,

"Padahal belum nyata bagi Allah orang-orangyang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 142)

"Sesungguhnya barangsiapayang bertakwa dan bersabar, maka sesung­guhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (Yusuf: 90)

Salah satu mahkota sabar adalah sikap memaafkan. Keberanian untuk selalu berpihak pada ’’salam" sebagaimana yang diucapkan setiap mengakhiri shalat (yang pada dasamya merupakan awai dari aktualisasi shalat). Orang yang memberi maaf adalah orang yang kuat, kaya batin, dan beijiwa lapang. Karena­nya, ia mendapatkan balasan (rewards) yang sangat dimuliakan di sisi-Nya. Itulah sebabnya Allah berfirman,

"Tetapi orangyang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (asy-Syuura: 43)

"Hai orang-orangyang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al- Baqarah: 153)

"Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orangyang sabar dengan pahalayanglebih baik dari apayangmereka kerjakan." (an-Nabl: 96)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka tidkakan mendatangkan kemudharatan bagimu."(Ai Imran: 120,186)

Di dalam nilai-nilai sabar itu, tampak sikapnya yang paling dominan antara lain sikap percaya diri (self confidence), optimis, mampu menahan beban ujian, dan terus berusaha sekuat tenaga (mujahadah). Mereka sangat yakin akan janji Allah yang berfirman,

"Merekayang berusaha sekuat tenaga di jalan-Nya, niscaya mereka akan diberikan petunjuk dari berbagai jalan Kami." (al-Ankabuut: 69)

Mereka berani mengambil risiko atas tindakannya. Dalam pengambilan risikonya tersebut, tentu saja bukan perbuatan nekad ban bertindak tanpa perhitungan. Tetapi, melakukan antisipasi dan memperhitungkan apa yang akan terjadi dengan tindakannya itu, atau kita sebut saja sebagai risiko yang diperhitungkan (calculated risk).

Karena itu, mereka yang cerdas secara ruhaniah tidak bersifat ’’pasif reaktif ’, melainkan proaktif. Bahkan, sangat kreatif dalam mencari jalan, metode, atau yang dikenal dalam istilah agama dengan kata wasilah,



"Hai orangyang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) kepada-Nya dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan." (al-Maa’idah: 35 )

Iman menuntut tanggung jawab dan menumbuhkan imajinasi kreatif untuk selalu mencari jalan (wasilah) menggapai ridha Allah, dengan menyala­kan api kesungguhan di atas jalan-Nya (jihad). Inilah tujuan dari kecerdasan ruhaniah yang dijanjikan kemenangan ganda dari Allah SWT.

Waspadai Fatamorgana Dunia

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (QS. Luqman [31]: 33)
Kehidupan dunia hanya kesenangan sementara, namun banyak yang tidak selamat pada jebakan itu. Nafsu menjadi pengendali hidupnya, hingga tidak pernah ada kepuasan atas apa yang dimiliki. Semua selalu kurang dalam pandangannya.
Mengapa hanya karena untuk memenuhi kebutuhan dunia, manusia rela mengorbankan waktu, tenaga, fikiran? Seolah-olah dunia adalah segalanya? Penyebabnya karena dunia dianggap penting! Semakin orang menganggap penting suatu perkara, maka semakin besar pula pengorbanan untuk mencapai hal tersebut. Demikian pula dengan kehidupan duniawi, hingga ibadah pun biasa saja, sekadar luput dari kewajiban.
Sebagai contoh, banyak orang menunda panggilan muadzin untuk bersegera melakukan shalat, hanya karena rapat belum selesai. Itu terjadi karena rapat dianggap lebih penting daripada shalat. Betapa sombongnya kita seolah-olah kehidupan ditentukan oleh kita lewat rapat tersebut. Seolah-olah tahu yang akan terjadi, dan semuanya tergantung pada ikhtiar kita. Padahal, segala sesuatu itu terjadi mutlak kehendak Allah yang Maha Menentukan.
Banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada ikhtiar, ilmu, tenaga dan kecerdasannya, lupa kepada sang Maha Pemberi Segalanya. Kejayaan dunia, harta dan tahta menjadi tolak ukur kemuliaan dalam hidup. Hatinya telah tertutup dengan silaunya dunia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-baqarah [2]: 212): “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”
Cukuplah Allah segala-galanya bagi kita, Ia Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kasih dan Sayang. Insya Allah, bagaimanapun banyaknya masalah yang dihadapi namun bagi orang yang hatinya sudah mantap kepada Allah, tidak ada gentar ataupun takut. Allah telah memberikan ketenangan hati padanya dan solusi dari jalan yang tidak disangka-sangka serta dibukakan hikmah dari setiap kejadian. Semoga kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadi pecinta Allah sejati.

Memohon Petunjuk Allah

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan pada masa lalunya. Ada orang yang terus terlena dengan kesalahan-kesalahan yang ia perbuat dan yang lebih parah, ia tidak menyadari bahwa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan.

Ada juga orang yang menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan, namun belum melakukan perbaikan diri dari berbagai alasan. Lalu yang terakhir adalah orang yang menyadari telah melakukan kesalahan dan ia melakukan taubat, lalu melakukan perbaikan diri secara perlahan dan terus menerus.
 
Kalaupun dulu kita akrab dengan perbuatan sia-sia atau malah perbuatan dosa, maka kita termasuk orang yang kurang beruntung. Timbulnya kesadaran dalam diri kita bukan semata-mata disebabkan oleh keadaan atau ketidaksengajaan, tapi hal itu terjadi atas kehendak Allah. "Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus" (QS Al-Baqarah [2]:142).

Oleh karena itu, jangan pernah takut untuk memohon ampunan Allah Swt sebab siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Jika kita tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha memperbaiki diri, maka sebagai balasannya adalah ampunan dari Allah dan Surga. Wallahu a'lam bish showab

Allah Maha Menjamin Rezeki

Allah; Zat yang Mahapeka terhadap segala kebutuhan, lintasan hati, harapan, dan keinginan hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang luput dalam perhitungan Allah. Pasti, Allah telah mengetahui semuanya. Hanya kepada Allahlah bertumpu segala harapan, tempat bagi kita untuk menyempurnakan segala nikmat, menghapuskan seluruh dosa, dan menyembunyikan setiap aib.

Saudaraku, coba kita pikirkan dan merenung; hanya Allahlah, satu-satunya Zat yang menciptakan lambung. Maka itu, Allah sangat mengetahui kebutuhan lambung kita; kapan lapar (membutuhkan makanan). Dialah Allah yang menciptakan rasa lelah, sehingga kita harus istirahat. Maka itu, Allah menganugerahkan rasa kantuk kepada kita. Subhanallah.

Dialah Allah yang menciptakan tubuh kita mengeluarkan keringat dan bau-bauan, sehingga kita membutuhkan mandi. Ini berarti, kita membutuhkan rezeki air. Rasanya, kalau kita tidak berkeringat dan bersih terus, kita tidak akan butuh air untuk mandi.

Dialah Allah yang menciptakan suhu yang dingin sehingga kita membutuhkan rezeki berupa baju penghangat. Dialah Allah yang menciptakan hujan deras dan teriknya matahari sehingga kita membutuhkan rezeki berupa rumah untuk berteduh. Di dalam rumah kita bisa aman dari terpaan panas dan cengkeraman dingin.

Renungkanlah, hanya Allah yang menciptakan manusia dan paling mengetahui semua kebutuhan kita. Oleh sebab itu pula, hanya Allahlah satu-satunya Zat yang mampu mencukupi kebutuhan kita, karena Dialah yang tahu persis semua kebutuhan itu, lebih dari kita sendiri. Hanya Allah jugalah yang membuka segala jalan hingga rezeki itu sampai kepada kita.

Sedangkan rezeki yang lebih mahal dari semua itu adalah rezeki berupa "makanan" untuk rohani kita. Tidak cukup kita punya sandang, pangan, dan papan kalau hati kita tidak tenteram. Tidak cukup kita punya rumah mewah kalau hati ini tidak tenang. Kita butuh rezeki untuk kalbu kita. Kita butuh karunia Allah yang membuat kita bisa menikmati episode apa pun yang terjadi dalam hidup ini. Kita butuh hidayah dan petunjuk jalan, agar jelas tujuan hidup ini.

Pernahkan terpikir oleh kita, jangan-jangan, kita melangkah setiap hari, tetapi tidak tahu tujuan hidup kita. Sungguh disayangkan. Kita telah hidup sekian lama, akan tetapi kita tidak mengerti apa yang kita jalani selama ini. Lucu, bukan?

Oleh sebab itu, kita butuh pembeda (furqan), antara hak dan batil. Kita butuh taufik yang membuat kita bersemangat dalam beribadah, dan ikhlas dalam beramal. Kita butuh hikmah sehingga tersingkap rahasia di balik setiap kejadian yang ada. Kita butuh ketenteraman dari hiruk-pikuk, dari terjadi atau tidak terjadi, atau dari ada dan tiada. Kita butuh rezeki untuk memahami aneka kejadian yang terjadi. Apakah itu? Rezeki berupa mantapnya keyakinan kepada Allah, supaya kita sadar bahwa semua ini milik Allah, bukan milik kita.

Sungguh, kita butuh rezeki berupa keyakinan seperti ini. Mengapa? Kalau kita sudah merasa dunia ini milik kita, kita akan banyak takut kehilangan. Kalau kita merasa dunia ini milik seseorang, kita jadi takut tidak kebagian. Kita butuh keyakinan bahwa segalanya milik Allah.

Semua ini lebih tinggi dari rezeki lahiriah. Apa artinya makanan enak kalau hati enek (mual)? Apa artinya memiliki rumah yang luas, tapi hatinya sempit? Apa artinya diberi uang yang banyak tapi kalbunya miskin? Apa artinya diberi penampilan yang indah tapi hatinya busuk? Kita membutuhkan kedua-duanya. Lalu, siapa yang mampu memenuhi semua kebutuhan kita ini, selain Allah? Tidak ada, bukan?

Anehnya, saat masyarakat kita masih banyak berada di bawah garis kemiskinan, orang lebih sibuk menjadi pelit, dan sulit bersedekah. Padahal, sungguh Allah akan membagikan rezeki kepada siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa batas. Artinya, kalau kita butuh rezeki, mintalah kepada Allah. Lihatlah bayi, ketika rasa lapar menghampirinya, ia menangis, dan mendapat rezeki berupa air susu ibu (ASI).

Lain halnya ketika ia beranjak besar dan menjadi anak-anak, "Mama, lapar!."

"Ambil sendiri!" kata Ibunya.

Lho, kok sekarang tidak mempan lagi dengan rengekan, dan tangisan lagi seperti dulu? Mengapa? Allah sudah memberinya ilmu, usia, kekuatan, dan pengalaman supaya dia bertemu dengan jatah rezekinya. Pasti, semua makhluk yang Allah ciptakan sudah memiliki rezeki masing-masing.

Ah, Sahabat! Lihat saja rezeki seekor anak burung elang. Pagi-pagi, ibunya terbang mencari makanan untuk dia dan anak-anaknya. Dengan ketajaman sorot matanya, sebentar saja terbang, sekelebat kemudian menukik, ia menyergap seekor ulat di dahan pohon. Kemudian, ia kembali terbang menuju sarang, menemui anaknya yang memang belum bisa terbang. Maka, bertemulah si anak elang ini dengan rezekinya berupa seekor ulat.

Contoh lainnya, jika kita mengamati rezeki semut. Silakan sembunyikan sepotong kue di dalam laci terkunci, yang tidak diketahui oleh ayah, ibu, dan adik. Jangan kaget kalau tiba-tiba semut mengerumuni kue itu. Mengapa semut bisa tahu letak kue itu? Allahlah yang memberi tahu, melalui syaraf penciumannya yang memang begitu tajam.

Dikisahkan, pada suatu ketika ada seorang ulama yang ingin membuktikan, "Benar tidak sih Allah itu Maha Menjamin Rezeki dan Maha Mencukupi segala kebutuhan?"

"Ya Allah bukan diri ini tidak yakin kepada-Mu, tapi ya Allah saya ingin tahu bagaimana Engkau menjamin rezeki hamba-hamba-Nya. Saya yakin kepadamu, tapi kalau Engkau tunjukkan jaminan-Mu, saya akan lebih yakin lagi kepada-Mu. Sungguh, saya tidak niat meragukan-Mu. Saya akan pergi ke hutan, dan saya ingin membuktikan apakah Engkau masih menjamin rezeki saya di belantara hutan sana," gumamnya di dalam hati.

Dia lalu berjalan menyusuri belantara hutan, ketika telah ada di tengah hutan, ia merasa haus dan perutnya terasa lapar. Ia lalu menahannya. Tidak dikira, jauh di rerimbunan pohon dan semak-semak, terlihat ada sekelompok pendaki gunung yang kalau tidak menghindar, pasti berpapasan dengannya. Bersembunyilah ia ke semak-semak. Baru saja masuk semak-semak, hujan turun dengan derasnya sehingga memaksanya untuk masuk lari ke gua yang tepat ada di bawah tebing, di samping tempat persembunyiannya. Larilah si ulama ini ke sana. Ternyata para pendaki pun berlari mencari perlindungannya ke gua yang sama.

"Wah, gawat nih, kalau begini harus pura-pura pingsan," bisik si ulama.

Maka, pura-pura pingsanlah si ulama itu.

"Wah ada orang pingsan, nih." Para pendaki yang menemukan si ulama yang sedang pingsan di gua sangat kaget, dengan sigap mereka siap-siap memberikan pertolongan.

"Jangan-jangan dia kelaparan, coba periksa mulut dan perutnya".

"Kalau begitu, saya akan menutup mulut," bisiknya dalam hati. Maka, dengan sekuat tenaga si ulama ini berusaha mengatupkan mulutnya.

"Iya nih, mulutnya sampai susah dibuka, mari kita coba buka paksa. Siapkan air dan makanan untuknya," kata para pendaki itu. Maka, dipaksalah si ulama itu untuk bisa minum beberapa teguk air dan mengunyah beberapa potong roti. Allahu Akbar. Sungguh, terlalu bodoh kalau kita ini tidak yakin dengan jaminan Allah.

Nah, sahabat. Adapun jika ingin terjamin rezeki, Allah telah menjanjikannya. "Wamayyatawakkallah fahua hasbu". [Q.S. At Thalaq (65):3].
Barang siapa yang hatinya bulat, tanpa celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun. Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada Allah, akan dicukupi segala kebutuhannya. Subhanallah. Maka, beruntunglah bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh dan tujuan hidupnya hanya kepada Allah. Hanya Allahlah tujuan dari segalanya. Hanya Allahlah penjamin rezeki setiap hamba-Nya.. chaling....