Jumat, 02 Mei 2014

Tips Menghemat Uang Jajan

Hal ini merupakan hal yang dikatakan cukup susah dilakukan bagi anak sekolah. Pengalaman saya sendiri, untuk menghemat uang jajan sangatlah susah. Apalagi kalau di sekolah, banyak godaan. Namun hal ini juga harus dilakukan bagi anda yang mempunyai rencana ingin membeli sesuatu, atau pun belajar jadi lebih hemat, salah satunya dengan cara menabung.

Kalau saya ada dipilihan pertama, yaitu ada rencana ingin membeli sesuatu. Beberapa minggu yang lalu saya ingin beli modem, akan tetapi saya belum punya uang. Akhirnya saya berusaha untuk menghemat uang jajan saya dan menyisihkan sebagiannya untuk ditabung. Kalau bisa nabung sendiri, jadi tidak usah minta kepada orang tua. Meskipun banyak godaan, akhirnya saya bisa membeli modem yang saya inginkan.

Apa teman juga memiliki rencana untuk membeli suatu barang ?

Nah, saya punya beberapa tips bagaimana saya bisa menghemat uang jajan dan menyisihkannya untuk ditabung.

Berikut tips-tips nya :
  1. Sebelum anda berangkat ke sekolah, usahakan anda sarapan terlebih dahulu. Jadi di sekolah tidak terlalu lapar dan pasti nya tidak ingat pada makanan/jajan. Karena tujuan ke sekolah itu untuk belajar.
  2. Ketika waktu istirahat di sekolah, pastikan untuk tidak pergi ke kantin. Saya sarankan untuk baca-baca buku atau pergi ke perpustakaan atau pun tidur sejenak di kelas. Bagaimana kalau pulang sekolah nya sore ?? Ya, pasti jajan, tapi beli lah makanan yang memang diperlukan. Misalnya roti.
  3. Bawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Jadi di sekolah tidak usah jajan.
  4. Berhenti membeli barang yang tidak diperlukan.
  5. Membeli celengan (tempat menyimpan uang) yang unik, biar semangat dalam mengisi nya dan isi setiap hari secara konsisten.
  6. Jangan mudah tergiur dengan apa yang dibeli orang. Anda harus konsisten bahwa anda juga memiliki tujuan. Misalnya anda menabung untuk membeli tas baru.
Semoga tips-tips tersebut bisa bermanfaat bagi anda dan jangan lupa untuk dipraktekan ya :)

salam hemat.....chaling...

Sejauh Manakah Pemanfaatan Ponsel Dalam Pembelajaran?

ponsel 1

Selamat Pagi Guraru. Insya Allah kita selalu sehat wal afiat. Sebenarnya, sejauh manakah pemanfaatan ponsel dalam pembelajaran? Apakah hanya untuk mencari suatu informasi? Tentu saja tidak. Ponsel dapat digunakan untuk merekam informasi tersebut, sehingga informasi penting dapat dibaca secara offline. Apakah hanya sebatas itukah manfaat ponsel? Ternyata tidak. Ponsel yang sudah banyak beredar di pasaran, bersifat multi fungsi. Sungguh luar biasa; orang mengatakan ponsel cerdas.

Ponsel terkini sudah hampir seperti komputer/laptop dan harganya pun tak terlalu mahal. Buktinya bangsa kita, dari anak-anak SD hingga nenek/kakek juga banyak yang memilikinya dan mampu mengoperasikannya. Namun, mengapa banyak guru yang masih belum memanfaatkan ponsel untuk memperlancar pembelajaran? Ya memang banyak terjadi kasus-kasus yang cenderung tidak mendidik, bahkan mengarah ke hal-hal yang tak semestinya dilakukan oleh para pelajar.
Ponsel sesungguhnya amat bermanfaat untuk melayani bangsa agar mampu mempersiapkan diri menghadapi dunia perkuliahan dan dunia kerja di abad ke 21 ini. Sekarang era cyber; oleh sebab itu pemanfaatan ponsel merupakan salah satu alternatif yang penting untuk dipertimbangkan. Sudah waktunya masyarakat meningkatkan pendidikan putra-putrinya untuk memberikan pengertian dan pengawasan penggunaan ponsel. Kesadaran diri masing-masing individu akan menentukan arah pendidikannya dan keluarganya.
Jika kita cermat, kritis, dan kreatif, Insya Allah ponsel dapat kita dimanfaatkan sebagai media untuk mengefektifkan pembelajaran. Sejauh mana manfaat ponsel sebagai media pembelajaran? Siswa memiliki beragam ponsel. Katakanlah mungkin ada yang jadul (jaman dulu), ada yang lebih canggih, bahkan ada yang amat canggih dengan fitur-fitur modern. Sekarang ponsel cerdas atau ponsel dengan banyak fitur, telah banyak dimiliki oleh siswa. Di setiap kelas, hampir sebagian besar ponselnya tergolong smart (cerdas). Ponsel sederhana pun sekarang dapat di install dengan fitur-fitur yang diinginkan. Kita juga dapat mengarahkan siswa untuk memilih fitur-fitur yang diperlukan dalam pembelajaran. Manfaat ponsel sebagai media pembelajaran diantaranya dapat digunakan sebagai:
  • Alat berhitung (sebagai kalkulator).
  • Penterjemah bahasa.
  • Bimbingan siswa (sms, chat dll untuk informasi penting, tanya jawab, konsultasi, dll)
  • Pengambil gambar, foto, juga perekam video dalam jangka waktu tertentu.
  • Permainan kosa kata dll.
  • Terima/kirim email.
  • Pencarian online tentang materi pembelajaran/e-book, bahkan dapat pula untuk e-learning (pembelajaran online).
  • Membuka/membuat blog, posting artikel, respon artikel dll.
  • Posting tugas guru berupa gambar, foto, maupun teks.
Dari uraian di atas sudah jelaslah bahwa amat sayang jika kita tak segera memanfaatkan ponsel dalam pembelajaran. Mari kita tingkatkan terus layanan siswa dengan menggunakan apapun yang dimiliki siswa, dialami siswa, digunakan dan disenangi oleh siswa sehari-hari. Insya Allah ketika kita menggalakkan pemanfaatan ponsel untuk pembelajaran, mereka menyambut dengan gembira. Hingga para siswa menyatakan sendiri “HP-ku teman hidupku.”

Marilah kita manfaatkan dahulu fitur-fitur ponsel secara optimal. Ketika siap, kita segera meminta siswa untuk memakai ponsel dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah dan di mana saja. Setelah mereka terbiasa, Insya Allah kemandirian dan kedisiplinan akan terus terbina. Apakah ada diantara sahabat yang masih bimbang dan ragu? Mengapa? Apakah kita tak ingin menyesuaikan diri dengan pendidikan abad ke 21 ini? Benarkah hal itu terpikir oleh kita? Tidak mungkinlah. Berikut saya sematkan video tentang pemanfaatan HP sebagai media pembelajaran yang berjudul “Sosialisasi HPku teman belajarku di MGMP Bahasa Indonesia.” Sekian dahulu sepenggal opini dari saya, Insya Allah bermanfaat.

salam mendidik...chaling
 

berbagi pengalamana .....TPS (Think, Pair, Share) With Mobile Learning


Selamat sore guraruers, Bagaimana kabarnya ? Semoga teman-teman guraruers semua dalam keadaan sehat walafiat semuanya. Sesuai dengan tema tulisan untuk bulan Mei ini yaitu “Aplikasi dan Pemanfaatan Mobile Learning Untuk Pendidikan”, dalam tulisan berikut ini saya coba share pengalaman saya dalam memanfaatkannya dalam proses PBM Kimia SMA untuk materi Kimia Unsur, yaitu Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia.
ponsel1
Kimia unsur merupakan salah satu materi hapalan dalam Kimia yang diajarkan di kelas XII, materi ini menyangkut beberapa sub pokok bahasan didalamnya, salah satunya adalah Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia.
Dari pengalaman saya mengajarkan kimia unsur, guru harus selalu mencari metode-metode mengajar yang menyenangkan bagi siswa untuk mempermudah memahami pelajaran kimia unsur ini. Kadangkala siswa agak merasa berat dan mengeluh dengan banyaknya materi kimia unsur yang harus dibaca/dihapal. Salah satu metode yang pernah saya terapkan adalah dengan penggunaan metode TPS (Think, Pair, Share) yang divariasikan dengan pemanfaatan ponsel sebagai tambahan referensi dalam proses diskusi mereka.
Metode TPS (Think, Pair, Share) ini tergolong sederhana, namun sangat bermanfaat. Metode TPS merupakan salah satu dari berbagai macam metode yang ada dalam “Cooperative Learning”.

unsur1
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan dalam PBM Kimia Unsur tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama-tama siswa diminta untuk duduk berpasangan. Dalam kelas terdapat 30 orang siswa, berarti ada 15 pasangan dalam kelas.
Ada 3 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Golongan Alkali.
Ada 3 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Golongan Alkali Tanah.
Ada 2 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Golongan Boron-Aluminium (IIIA)
Ada 3 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Beberapa Unsur Nonlogam.
Ada 2 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Golongan Halogen.
Ada 2 pasangan yang membahas tentang Kegunaan dan Bahaya Unsur/Senyawa Golongan Gas Mulia.
Kemudian, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa: Bagaimana pemanfaatan dan bahaya unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari (lingkungan dan kesehatan) kita?

THINK
Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu. Siswa dapat mengakses internet dengan menggunakan ponsel mereka sebagai tambahan referensi yang ada.
PAIR
Kemudian setiap siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu/beberapa kesimpulan jawaban yang dapat mewakili jawaban mereka berdua. Mereka bisa mencari referensi tambahan dari hasil diskusi dengan memanfaatkan internet yang diakses dari ponsel mereka masing-masing.
SHARE
Setelah itu, guru meminta perwakilan dari beberapa pasangan untuk menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil pemikiran mereka berdua untuk dishare kepada teman-teman sekelasnya. Misalnya, dari kelompok Golongan Alkali diwakilkan oleh satu pasang, Kelompok Alkali Tanah satu pasang, dst.
Dalam proses share ini, ada beberapa siswa yang bertanya untuk beberapa permasalahan kepada pasangan yang menyajikan hasil diskusinya. Guru memberikan tambahan penjelasan jika dianggap penjelasannya masih kurang dapat dipahami oleh penanya.
Demikianlah pengalaman saya memanfaatkan ponsel sebagai bahan referensi tambahan dalam pembelajaran KIMIA UNSUR. Perkembangan teknologi yang semakin pesat sekarang ini semakin menuntut guru untuk menyesuaikan model pembelajaran yang digunakan untuk siswa. Semuanya berujung pada pembelajaran bermakna bagi siswa itu sendiri.
Berikut ini saya sertakan video tentang metode TPS (Think, Pair, Share)…
Think Pair Share

Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman guraruers. Amiin.

Rusaknya Keseimbangan Lingkungan ?

Apakah anda percaya bahwa lingkungan di dunia ini semakin tidak stabil ? Banyak kawasan yang sudah rusak bahkan menjadi lahan yang tidak produktif. Banyak hutan, sungai, atau pun tempat lainnya yang sudah tercemar bahkan sampai rusak. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan di dunia ini.

Apabila lingkungan sudah tidak bersahabat dengan kita, maka kita juga yang akan merasakan dampak nya selain dari hewan-hewan dan juga tumbuhan. Rusak nya lingkungan itu bisa disebabkan oleh faktor alami dan juga oleh ulah manusia.

Sudah seharusnya, kita berterima kasih kepada lingkungan yang telah menyediakan kebutuhan kita dan kepada pencipta seluruh alam ini. Kita harus merawat dan menjaga apa yang telah diberikan oleh tuhan.
Ada beberapa hal, yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang. Diantaranya :

1. Penebangan dan Perburuan Liar
Hal ini merupakan hal yang sangat berefek negatif terhadap keseimbangan lingkungan di dunia ini. Penebangan di hutan, akan merusak ekosistem yang ada di hutan tersebut. Lagi pula, hutan memiliki peranan yang sangat penting sekali, dalam kelangsungan dunia ini, diantaranya yaitu merupakan tempat peresapan air dan juga sebagai rumah bagi para hewan yang tinggal di hutan.

Apabila tempat tinggal hewan nya sudah rusak (hutan), maka tidak dipungkiri lagi bahwa hewan nya pun perlahan demi perlahan akan punah. Hewan tersebut sudah tidak memiliki tempat tinggal, dikarenakan tempat tinggal nya sudah rusak. Dan hal tersebut, tentu nya merugikan bagi kita selaku manusia. Mungkin manusia, pada generasi berikut nya tidak mengetahui beberapa hewan dikarenakan ada hewan yang sudah punah.

Perburuan liar pun sama, apabila dilakukan akan mengakibatkan tidak seimbangnya sebuah lingkungan. Seharusnya, kita melindungi hewan-hewan yang terancam punah, yang bisa dilakukan dengan penangkaran, dan juga harus menangkap para pemburu liar, supaya mereka jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi. Dikarenakan perburuan liar juga dapat merusak sistem rantai makanan dari beberapa hewan. Apabila sistem rantai makanan nya rusak, secara otomatis akan ada hewan yang lain yang akan rugi.

2. Aktivitas Pembangunan Liar
Pembangunan yang dilakukan dimana saja akan mengakibatkan juga hilangnya kestabilan lingkungan. Apabila kita membangun bangunan di sekitar perbukitan, maka akan mengurangi fungsi bukit tersebut. Jangan juga membangun lahan di atas hutan yang akan dibabat habis. Contoh lainnnya yaitu membangun villa di perbukitan, seperti yang terjadi di bogor. Hal tersebut menyebabkan resapan air hujan menjadi berkurang, dan imbas nya dirasakan oleh masyarakat bogor dan jakarta. Hal tersebut sangatlah merugikan !

3. Pembuangan Limbah dan Sampah
Limbah itu sangat banyak jenis nya, diantaranya seperti asap, gas, limbah pabrik atau pun yang lainnya. Apabila limbah tersebut dibuang secara sembarangan maka akan merusak juga keseimbangan lingkungan. Jangan sampai kita membuah limbah pabrik ke sungai atau laut. Hal tersebut akan menyebabkan rusak nya ekosistem di laut atau pun disungai. Hal yang paling kecil nya adalah buang sampah sembarangan.

Intinya kita harus mampu menjaga dan memelihara apa yang telah diberikan oleh tuhan. Karena lingkungan tersebut untuk kita manfaatkan, maka kita harus menjaganya. Apabila kita merusak nya, maka kita sendiri yang akan mendapatkan dampak nya.

salam bersih....chaling

5 Tips Mengisi Jam Kosong di Sekolah

Pasti anda pernah mengalami hal ini, ketika disekolah waktu KBM tidak ada guru yang bersangkutan untuk mengajar ke kelas. Hal tersebut memanglah hal yang sering terjadi, dan bisa disebabkan oleh beberapa alasan. Bisa karena guru yang bersangkutannya sakit, atau pun berhalangan. Biasanya, jika guru tidak bisa mengajar akan memberikan tugas kepada muridnya. Akan tetapi, jika tidak diberi tugas, kita sebagai murid harus pandai dalam mengisi waktu luang ini.

Nah, kita sebagai murid harus cermat dalam menanggapi hal ini. Jangan sampai waktu yang ada terbuang dengan sia-sia. Kita bisa memanfaatkan waktu jam kosong ini untuk hal yang bermanfaat. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan ketika jam pelajaran kosong :
1. Dengan beristirahat
Kita bisa memanfaatkan jam kosong dengan beristirahat dikelas, misalnya dengan tidur. Hal tersebut sangatlah bermanfaat setelah kita lelah belajar. Kata guru saya, jangan keluar kelas ketika jam kosong, kamu dapat memanfaatkannya.

2. Dengan membaca buku
Kita bisa membaca buku ketika jam pelajaran kosong. Baik itu buku pelajaran atau pun buku yang lainnya, seperti cerita, novel atau yang lainnya. Yang perlu diingat, jangan membaca buku selain buku yang bersangkutan ketika guru sedang menerangkan.

3. Dengan pergi ke perpustakaan
Hal ini hampir sama dengan nomor dua.

4. Saling berdiskusi dengan teman-teman
Hal ini dapat anda lakukan apabila ada materi yang belum anda pahami. Anda dapat mengajukan pertanyaan dan dijawab secara diskusi, hal ini akan lebih efektif.

5. Mengerjakan tugas
Apabila ketika jam pelajaran kosong, guru bersangkutan tidak memberikan tugas, anda dapat mengerjakan tugas pelajaran yang lain. Misalnya ketika jam pelajaran ke-5 kosong, lalu ada tugas yang belum anda selesaikan dan harus dikumpulkan pada jam pelajaran ke-7, maka anda dapat memanfaatkan waktu luang ini untuk mengerjakan tugas yang belum anda selesaikan.

Mungkin diatas hanya sebagian hal yang bisa anda lakukan. Anda bisa menambahkan hal yang lain, apabila ada usulan atau pun pertanyaan bisa diajukan di komentar.

salam mendidik....chaling

Proses Pembelajaran Gotong Royong mengatasi Ketidakhadiran Guru di Sekolah

Salah satu masalah besar di sekolah kita adalah masih tingginya tingkat ketidakhadiran guru di kelas. Banyak kelas-kelas yang kosong karena ditinggal oleh gurunya entah karena sakit rutin, rapat ini dan itu, sedang ada jam mengajar di sekolah lain, ikut MGMP sambil arisan, mesti belanja di pasar, ikut pawai partai, melayat neneknya tetangga yang kena stroke dua tahun lalu, atau sekedar malas saja masuk ke kelas. Daftar alasan sangat variatif dan kreatif. Dan semua pihak nampaknya mafhum saja dengan situasi ini.

Sebuah penelitian pernah dilakukan dan ternyata tingkat absen guru di kelas cukup tinggi. Angkanya bahkan mencapai rata-rata 20% (Dharma, 2008). Kehadiran guru di sekolah (school attandence) adalah kehadiran dan keikutsertaan guru secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik guru terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif sekolah, guru memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh kepala sekolah.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut? Jam kosong itu ibarat ‘sunnatullah’ di sekolah-sekolah kita maka sebenarnya sekolah harus menyiapkan juklak dan juknis untuk mengisi jam kosong di sekolah. Tapi apa yang ‘sebenarnya’ kan tidak berarti begitulah ‘fakta’nya. Selama ini tidak pernah ada sekolah yang punya peraturan yang jelas tentang bagaimana sekolah tersebut menyiasati jam kosong di sekolah. Kalau pun ada peraturan tersebut biasanya hanya berupa konvensi alias kesepakatan bersama yang tidak tertulis. Sekolah yang tertib biasanya menyediakan guru piket yang akan segera mengisi kelas yang kosong tersebut. Sungguh sangat beruntung siswa-siswa tersebut jika guru pengganti ini bisa mengisi jam pelajaran yang ditinggalkan dengan materi pelajaran yang sama. Artinya siswa tidak akan tertinggal materi pelajarannya karena pelajaran tetap berlangsung seperti yang telah direncanakan. Materi tetap disampaikan meski oleh guru yang berbeda. Tapi ini adalah kasus yang sangat langka karena jarang ada sekolah yang punya kebijakan semacam itu. Lagipula guru piket belum tentu mampu mengisi jam pelajaran yang kosong sesuai dengan mata pelajaran dan subyek materi yang ditinggalkan oleh guru yang berhalangan tersebut.

Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan menerapkan Proses Pembelajaran Gotong Royong Falsafah yang mendasari proses pembelajaran gotong royong dalam pendidikan adalah “homo homini socius” yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Ciri khas dari metode ini adalah menekankan kerjasama dan menghargai keberagaman yang sesuai benar dengan kondisi bangsa Indonesia sehingga dapat membantu guru mengalami proses pendewasaan dan pengembangan pribadi. Menariknya, guru bukan hanya dapat berkembang dalam aspek kognitif saja tetapi juga dalam aspek afektif. Selain itu, metode ini perlu untuk diterapkan karena dapat mencegah tumbuhnya keterasingan dalam sistem individu dan keagresifan dalam sistem kompetisi tanpa mengorbankan aspek kognitif (Lie, 1999: 96). Dengan demikian dapat mempersiapkan guru untuk menghadapi globalisasi dengan cara yang tepat.

Proses Pembelajaran Gotong Royong menggunakan sistem kerja secara kelompok yang terstruktur dengan lima unsur pokok didalamnya, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok (Lie, 1999: 32).

1. Saling ketergantungan positif.
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, guru menciptakan suasana yang saling mendorong, agar merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang disebut dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif menuntut adanya interaksi promotif yang memungkinkan sesama guru saling memberikan motivasi untuk meraih hasil yang optimal.
2. Tanggung jawab perseorangan
Guru dikatakan sempurna apabila mempunyai tanggung jawab yang dijalankan dengan baik. Guru adalah seorang pendidik yang juga merupakan pembimbing. Dalam bidang kemanusiaan di sekolah, guru harus bisa menjadi dirinya sebagai orangtua kedua bagi siswa. Seorang guru harus bisa menarik simpati agar menjadi idola para siswa dan disukai sehingga siswa senang belajar dengan guru.
Para ahli menyebutkan bahwa tanggung jawab guru harus bisa menuntut murid untuk belajar, yang terpenting adalah membuat rencana dan menuntut murid untuk melaksanakan kegiatan belajar guru agar mencapai pertumbuhan serta perkembangan seperti yang diharapkan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk turut serta dalam membina kurikulum sekolah. Guru sesungguhnya adalah seorang kunci yang paling tahu mengenai keperluan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
3. Tatap muka.
Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pengajar/guru untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
4. Komunikasi antar anggota.
Unsur ini menghendaki agar para pengajar/guru dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para pengajar/guru.
5. Evaluasi proses kelompok.
Pengajar/guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Pendidikan bukan sekadar penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, maka kehadiran secara fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya, dan bagaimanapun canggihnya teknologi yang dipergunakan. Pendidikan telah lama dipandang sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan guru secara aktif, dan tidak sekedar sebagai penyampaian informasi belaka.

salam mendidik..chaling