Senin, 28 April 2014

Sosok Pemimpin yang Ideal

Berbicara masalah pemimpin tentu dalam benak kita timbul sebuah pertanyaan mengenai sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin suatu daerah atau negara. Hal ini tentu sangat penting untuk kita ketahui agar kedepannya kita tidak melakukan kesalahan dalam memilih figur pemimpin di masa yang akan datang. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah, mak. pengetahuan mengenai sosok yang layak memimpin umat harus dimiliki oleh masyarakat yang akan dipimpin. Lalu bagaimanakah sosok pemimpin yang menjadi dambaan ummat tersebut ? Penulis akan mengulas hal tersebut secara garis besar agar dapat menjadi pedoman bagi kita dalam memilih pemimpin suatu daerah atau negara.
Sosok pemimpin yang ideal tentunya sangat erat kaitannya dengan figur Rasulullah SAW. Beliau merupakan pemimpin agama dan juga pemimpin negara. Rasulullah merupakan suri tauladan bagi semua orang, tidak hanya umat Islam saja tetapi juga seluruh manusia di bumi ini karena dalam diri beliau tersimpan kebaikan, kebaikan, dan kebaikan. Hal tersebut juga telah dijelaskan Allah dalam al-Quran surah Al-Ahzab : 21. Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat telah memberikan contoh keteladanan dalam membimbing umat ke jalan yang mensejahterakan umat secara lahir dan bathin. Beliau tidak hanya memimpin agama saja, tetapi beliau adalah sosok yang patut diteladani dalam memimpin sebuah negara.
Oleh karena itu dalam memilih sosok pemimpin yang ideal harus berkaca pada model kepemimpinan Rasulullah. Sebagai pemimpin yang ideal dan penuh dengan keteladanan, Rasulullah telah dikaruniai 4 (empat) sifat utama yaitu : Shiddiq, Tabligh, Amanah, dan Fathonah. Keempat sifat tersebut tentu menjadi dasar atau kriteria seorang pemimpin yang ideal sesuai dengan sifat Rasulullah SAW.

Pertama, Shiddiq artinya jujur. Kejujuran adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur maka akan jauh dari sifat dusta dalam kepemimpinannya. Masyarakat akan selalu mempercayai setiap apa yang menjadi kebijakan untuk mensejahterakan rakyatnya. Pemimpin yang memiliki sifat jujur juga akan lebih dicintai oleh rakyatnya karena janji-janji yang diucapkannya pada saat kampaye tidak sekedar “silat lidah” semata. Sebaliknya seorang pemimpin yang dusta dan hanya mengumbar janji demi kekuasaan pasti akan dibenci oleh rakyatnya. Kejujuran seorang pemimpin dapat kita nilai dari perkataan dan sikapnya.karena perkataan seorang pemimpin merupakan cerminan dari hatinya.
Kedua, Tabligh artinya menyampaikan atau komunikatif. Seorang pemimpin harus mempunyai sifat terbuka kepada seluruh masyarakatnya. Apa yang telah menjadi kebijakannya harus disampaikan kepada rakyatnya. Selain itu, seorang pemimpin juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan yang benar dan yang salah agar masyarakatnya tidak terjerumus kedalam jurang kenistaan. Sosok pemimpin yang mempunyai sifat tabligh adalah mereka berani menyatakan kebenaran meskipun mempunyai resiko atau konsekuensi yang berat. Seorang pemimpin juga harus selalu menjalin komunikasi yang harmonis dengan rakyatnya agar tidak terjadi kesalahfahaman terhadap apa yang telah menjadi kebijakan seorang pemimpin.
Ketiga, Amanah artinya terpercaya. Amanah juga merupakan sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dengan memiliki sifat amanah, maka pemimpin akan senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diserahkan diatas pundaknya. Bangsa kita kini mengalami krisis pemimpin yang amanah. Hal itu terbukti dengan banyaknya pemimpin kita yang berbondong-bondong masuk penjara karena terjerat kasus korupsi. Jabatan yang disandangnya telah disalahgunakan yaitu dengan memanfaatkan jabatan mereka sebagai alat untuk menumpuk kekayaan. Mereka tidak lain adalah seorang perampok yang berdasi dengan cara menghianati kepercayaan rakyatnya. Oleh karena itu pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang bertanggung jawab yaitu melaksanakan tugas dengan lebih berorientasi kepada ketuntasan dan kesempurnaan.
Keempat, Fathonah artinya cerdas. Seorang pemimpin seyogyanya hatus memiliki kecerdasaran di atas rata-rata masyarakatnya. Hal ini dimaksudkan agar pemimpin tersebut memiliki rasa percaya diri untuk memimpin rakyatnya. Kecerdasan merupakan modal utama untuk menjadi seorang pemimpin. Karena hal itu akan membantunya dalam memecahkan persoalan yang dihadapi oleh masyarakatnya. Kecerdasan atau ilmu yang dimiliki oleh seorang pemimpin itu ibarat bahan bakar yang digunakan untuk menjalankan roda kepemimpinannya.
Oleh karena itu, mencari sosok pemimpin yang ideal memang bukan pekerjaan yang mudah atau instan, tetapi kita harus bekerja keras untuk selalu melahirkan sosok pemimpin yang ideal tersebut agar negara kita tidak kekurangan stok pemimpin yang sesuai dengan karateristik kepemimpinan Rasulullah SAW. Maka harus dilakukan pembinaan sejak dini tentu dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Semoga kita mendapatkan sosok pemimpin yang agamawan sekaligus negarawan menuju kehidupan masyarakat yang madani.
 
salam ...chaling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar