Minggu, 27 April 2014

MEMBEBASKAN NAFS YANG DISANDERA JIN

gaibManusia terdiri atas unsur Jasad (tubuh) , Ruh dan Nafs (jiwa). Jasad merupakan unsur fisik yang bisa dilihat dan diraba oleh panca indra. Ruh dan Nafs adalah unsur ghaib yang tidak bisa di raba oleh panca indra. Berbicara tentang tubuh manusia saja sudah begitu rumit, ada ilmu khusus yang mempelajari anatomi tubuh manusia. Ilmu kedokteran mempelajari anatomi tubuh manusia untuk mengetahui berbagai penyakit yang sering menyerang fisik manusia dan cara penyembuhannya.
Ruh dan Nafs jauh lebih pelik daripada tubuh manusia, Allah telah mengingatkan bahwa manusia tidak diberikan pengetahuan tentang Ruh melainkan sedikit sekali sebagaimana disebutkan pada surat Al Israak 85 :
85. Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.”( Al Israak 85)
Ruh tetap berada ditubuh manusia sejak ditiupkan kedalam rahim sampai datangnya saat ajal. Ruh memberikan kehidupan pada manusia, tatkala datang saat ajal maka ruh akan keluar dari tubuh manusia baik secara paksa maupun sukarela. Orang yang kafir akan dicabut ruhnya dengan cara paksa dan kondisi yang amat menyakitkan sebagaimana disebutkan dalam surat al Anfal 50:
50. Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).(Al Anfal 50)
Sedangkan orang yang beriman akan dicabut nyawanya dengan lemah lembut seperti disebutkan dalam surat an Naziat ayat 2 :
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (An Naziat 2)
Berbeda dengan Ruh maka Nafs atau jiwa manusia bisa bebas keluar masuk tubuh , ketika masih hidup. Keluarnya Nafs dari tubuh tidak menyebabkan kematian bagi seseorang, hanya saja bisa menyebabkan seseorang jadi hilang kesadarannya. Allah menceritakan hal ini dalam surat Az zumar bahwa Dialah yang menahan Nafs manusia ketika mati dan tidur, kemudian Ia menahan Nafs orang yang sudah datang ajalnya dan mengembalikan Nafs orang yang belum datang saat ajalnya.
42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Az Zumar 42)
Keluarnya Ruh dari tubuh bisa menyebabkan kematian, sedang keluarnya Nafs dari tubuh hanya menyebabkan hilangnya kesadaran. 

salam chaling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar