Rabu, 26 Januari 2022

CORONA MENINGKAT, SIAP SIAP BELAJAR DAN BEKERJA DARI RUMAH LAGI

Mungkin berita tentang Corona mulai membosankan dan banyak yang menganggap penyakit ini adalah rekayasa dan data yang sering ditampilkan di televisi atau media massa sepertinya dibuat-buat. 

Tapi bagi penulis anggapan dan tingkah laku masyarakat yang mulai banyak lalai terhadap protokol kesehatan ada hubungannya dengan meningkatnya penyebaran virus corona apalagi dengan munculnya varian baru Omicron.

Kemarin saja berdasarkan data dari kementerian kesehatan yang di-update setiap hari di jam 12.00 siang, dilaporkan terjadi penambahan 7010 kasus baru. Adanya penambahan ini menunjukkan peningkatan yang pesat hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya. 

Bahkan di ibukota Jakarta kemarin, dilaporkan penambahan kasus paling banyak terjadi di indonesia yakni 3.509 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Barat sebanyak 1.6.19 kasus dan Banten sebanyak 1.133 kasus.

Bahkan pemerintah provinsiDKI Jakarta sudah mengambil langkah antisipasi dengan  meliburkan kembali beberapa sekolah yang menjadi tempat penularan virus corona. Padahal baru beberapa minggu sekolah tersebut melakukan pembelajaran tetap muka 100%.

Cepatnya pergerakan penyebaran virus corona termasuk varian baru Omicron membuat Pemerintah mulai  meningkatkan kembali aturan protokol kesehatan agar tetap dijalankan oleh masyarakat termasuk warga sekolah.

Pemerintah tak lelah mengimbau warga menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19, yakni mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak. 

Namun kenyataannya yang terjadi di masyarakat mereka sudah mulai lelah dan bosan dengan keadaan seperti ini. Mungkin mereka akan menggunakan masker bila di tempat-tempat yang memang ketat aturan penggunaan masker termasuk mencuci tangan sedangkan bila aturan tak terlalu ketat memakai masker maka masker itu akan menjadi hiasan di leher. 

Kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah langkah terbaik saat ini yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam membantu pemerintah menangani penyakit berbahaya ini. 

Selain itu Program vaksinasi COVID-19, tetap digencarkan di tengah masyarakat termasuk anak sekolah agar tercipta kekebalan komunal (herd immunity).  Masyarakat diharapkan untuk melakukan vaksinasi tahap 1 dan 2 ditambah dengan vaksinasi tahap 3 atau vaksin booster. 

Harapan Pemerintah, bila masyarakat bisa divaksin 100% maka kemungkinan tertular penyakit corona berbahaya dapat di tangkal oleh tubuh sendiri karena sudah memiliki zat kebal terhadap penyakit corona didapatkan dari aktifnya vaksin yang sudah mereka dapatkan saat vaksinasi. 



Bila penyebaran virus corona ini semakin hari semakin naik, kemungkinan akan terjadi lagi ledakan yang tentunya berdampak pada bidang-bidang pembangunan lain termasuk bidang pendidikan. 

Bisa saja kita kembali lagi belajar seperti awal-awal corona masuk di Indonesia yaitu dengan belajar dari rumah secara daring dan tentunya ini tak kita harapkan. Tapi bila kita masih cuek dan tak peduli dengan keadaan yang terjadi kemungkinan model pembelajaran seperti ini akan jadi kenyataan. 

Pemerintah selalu ingin berbuat yang terbaik bagi warganya namun semuanya akan sia-sia dan sirna di letak didukung oleh masyarakat yang tetap menjalankan protokol kesehatan hingga virus corona ini betul-betul hilang dari bumi pertiwi. 

 

Semoga tulisan di atas, bermanfaat bagi kita semua

Salam literasi *Gbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar