Selasa, 27 Mei 2014

Makna Sebuah Kegagalan


Tidak ada manusia yang steril dari masalah. Selama hayat masih dikandung badan, problem hidup akan selalu hadir sebagai pelengkap hidup itu sendiri. Bergantung dari arah mana kita memandang, problema hidup dapat menjadi bahan atau bahkan batu loncatan untuk menjadi lebih baik.
Jika memahami suatu masalah itu sebagai loncatan, maka kemunculannya akan membuat kita berpikir keras, introspeksi diri, dan pada gilirannya kan melahirkan inovasi baru untuk berbuat lebih baik lagi. Secara psikologis, kita akan semakin dewasa dalam menghadapi kehidupan. Kian deras masalah yang kita hadapi, semakin dewasalah kita dalam menyikapi hidup ini. Setiap masalah sebenarnya adalah cobaan untuk meningkatkan kualitas diri kita dan kadar kesabaran di dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi, atau sebagai peringatan dari Allah SWT karena jalan yang kita tempuh tidak sesuai dengan apa yang diperintahkanNya. Namun, sayang tidak semua orang bisa memahami hal itu. Banyak yang menganggap masalah yang dihadapinya sebagai kutukan, laknat, dang menganggap hal itu merupakan hal biasa yang tidak harus dipikirkan. Sebagai contoh, limbah pabrik Newmont di teluk Buyat, banjir yang menimpa ibu kota Indonesia dan sekitarnya, gempa bumi, longsor, tsunami, Banjit Lapindo dan lain-lain. Tak jarang yang mencari kambing hitam sebagai pembenaran dari sikap yang salah. Bahkan menjadi frustasi dan merasa bosan dengan kehidupan yang tidak berpihak pada dirinya. Akhirnya menjadi pesimis, putus asa dan berhenti berjuang yang akhirnya menjadi sampah masyarakat.
Padahal setiap detik adalah kehidupan baru yang juga memberikan harapan baru. Semuanya anugrah kepada kita agar kita dapat introspeksi diri, tidak ada kata terlambat untuk memulai yang baik. Sebaliknya, hidup terlalu sayang jika terus berfikir negatif dan menyesal sepanjang hari tanpa mencari penyelesaian dari masalahnya.
Merubah kegagalan menjadi kesuksesan
Kesedihan, kekecewaan, frustasi, rasa bosan, dan kemalangan adalah kata-kata yang bersinonim dengan kegagalan. Berbagai kegagalan memenuhi sudut-sudut kehidupan. Gagal dalam berkarir, studi, menjalin cinta kasih, gagal dalam meraih cita-cita, dan yang lain sebagainya. Semua akrab dengan kehidupan manusia. Menurut Islam, setiap kegagalan adalah musibah, bisa juga berarti cobaan dan ujian (Al-Baqarah: 156). Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang yang selalu memotifasi diri dari kegagalan, mereka itulah orang yang sabar dan sebagai calon orang-orang yang sukses di masa yang akan datang.
Ketakutan terhadap suatu kegagalan bisa menghancurkan orang yang mempunyai prospek yang baik. Kegagalan sebenarnya bukan merupakan hal yang buruk, yang buruk adalah mereka yang tidak pernah mencobanya sama sekali dan berhenti berjuang dan mudah putus asa.
Sneca pernah berkata: "Pujilah orang-orang yang melakukan hal-hal yang besar kendati pun mereka gagal,". Dan orang yang tidak pernah gagal atau orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak pernah berbuat apapun. Kesuksesan adalah sebuah paket, dan bagian dari paket itu adalah kegagalan. Panadangan bahwa orang yang sukses adalah orang yang tidak pernah gagal adalah pandangan yang keliru. Orang yang sukses adalah orang yang tidak pernah berpikir dirinya kalah. Ketika ia gagal, maka ia bangkit kembali. Kemudian belajar dari kesalahan dan bergerak maju menuju inovasi yang lebih baik. Maka tindakan konstruktif adalah lebih baik daripada tindakan yang destruktif.
Elburt Hubbard mengatakan: "Orang yang gagal adalah orang yang melakukan kesalahan tetapi tidak mengambil hikmah dari pengalaman tersebut,". Dan tindakan yang harus dilakukan ketika kegagalan menimpa adalah meyakinkan pada diri bahwa pasti ada jalam keluar untuk menuju sukses kembali. Semua fikiran bersifat magnetis, ketika kita mengatakan "saya kalah" maka fikiran negatif menyerbu ikut meyakinkan, kita memang sudah kalah. Tetapi ketika kita yakin pasti akan ada solusi yang lain, maka pikiran menyerbu membantu memecahkan masalah dan mencari solusinya. Para psikolog mengatakan "Seorang pencandu alkohol sudah ditakdirkan terus kecanduan hingga ia percaya dapat mengalahkan kecanduan,"
Allan Loy Mc Ginnin dalam bukunya Bringging out the Best in People mengatakan "Ketakutan terhadap suatu kegagalan bisa mematahkan semangat seseorang, maka ciptakan kegagalan, karena bukanlah sesuatu yang fatal".
Kegagalan tidak terlepas dari kehidupan, mereka yang lari dari suatu kegagalan adalah mereka yang lari dari kehidupan. Cara terbaik menghadapi kegagalan adalah belajar dari kegagalan itu agar tidak terulang kembali dan meneruskan untuk terus berjuang.
Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan. Kesuksesan akan datang kepada mereka yang berusaha mendapatkannya bukan kepada mereka yang mengharapkannya. Jangan pernah putus asa, karena yang mudah putus asa tidak pernah sukses dan orang sukses tidak pernah putus asa (QS. Yusuf: 87) wallahu a'lamu bisshawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar