Selasa, 27 Mei 2014

Belajar memaknai kegagalan


Sering kali kita selalu dengar ungkapan kegagalan adalah sukses yang tertunda. Nah saya bukan orang ahli bahasa yang akan membedah dari segi ini dan itu, bukan pula seorang motivator yang bisa menciptakan rumus-rumus untuk hampir setiap kata kerja. Saya akan memaknai sendiri, bahwa ketika dikatakan tertunda, maka yang namanya kegagalan itu bukan hasil akhir, karena setelah gagal akan ada proses untuk mencapi kesuksesan.
Lalu sukses hasil akhir dong ? Ya kalau dilihat dari kata-kata diatas, sukses bukan hasil akhir. Karena sukses bisa jadi kegagalan kembali, kalau diteruskan. Nah kalau tidak diteruskan ? Ya tidak mungkin, ketika seseorang menganggap dirinya sukses, apakah dia akan berhenti dititik itu, berarti dia gagal untuk setidaknya mempertahankan kesuksesannya, kalau diteruskan bisa jadi dia akan menempuh kegagalan.
Jadi bagimana ? Tidak ada, mau apa ? Tidak ada yang bisa dikerjakan, sukses dan gagal itu hanya sebutan atau mungkin parameter terhadap sesuatu yang sedang dikerjakan. Kalau sudah dibilang gagal, usaha lagi agar sukses. Lalu kalau sudah sukses setidaknya dipertahankan agar pada perjalanannya tidak gagal dikemudian hari. Jadi yang namanya sukses itu juga bukan akhir sebuah hasil, sukses bukan hasil. Lalu hasilnya yang mana ? Proses ? Terserah, suka-suka saja.
Terkadang kita terlalu sibuk dengan segala rumus ini dan itu, sampai lupa kalau es teh manis di siang hari yang panas itu menyegarkan, kadang kita juga terlalu takjub akan kesegaran es teh manis, sampai lupa membayar.
Yah, hidup memang tak seindah mulutnya Mario Teguh, itu saya percaya dan saya amini. Tapi bukan berarti setelah tidak percaya motivator kita tidak punya motiviasi, tidak. Naif, motivasi itu banyak kok, silahkan dirumuskan sendiri, silahkan dipilah-pilah sendiri, toh kita lebih tahu dengan hidup kita. Jadi ada disisi yang mana anda sekarang, sukses atau gagal ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar