Guru adalah profesi penghasil semua profesi setelahnya. Guru adalah
cikal bakal semua profesi. Guru adalah awalan pejuang penghasil pejuang
selanjutnya. Guru adalah titik awal pergerakan dan perkembangan. Adakah
manusia yang tidak memiliki guru?
Saat ini, sebagai Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar saya belajar
untuk menjadi guru selama satu tahun. Pekerjaan yang sebelumnya saya
hindari, karena menurut saya saat itu, guru adalah pekerjaan yang
membosankan.
Jalan enam bulan penugasan, pandangan itu sedikit demi sedikit berubah.
Pengalaman kerja kantoran sebelumnya, membuat saya menyadari bahwa guru
adalah pekerjaan penuh tantangan sepanjang jaman. Jika di kantor,
pekerjaan akan selesai saat jam pulang kantor, maka hal ini berbeda
sekali saat menjadi guru. Sebagai guru, kami bekerja 24 jam sehari, 7
hari dalam seminggu, sepanjang waktu. Bukan hanya saat mengajar, kami
perlu banyak waktu untuk memikirkan media dan metode pengajaran yang
tepat dan menyenangkan.
Perlu waktu untuk berbicara dengan banyak orang menyelesaikan berbagai
permasalahan murid dan sekolah, perlu waktu ekstra untuk memikirkan
formula agar anak yang suka bolos bisa kembali bersemangat sekolah,
memikirkan anak yang lambat agar lebih semangat belajar, dan tentu saja
menjadi panutan, menyisipkan setiap karakter bangsa dalam setiap sendi
kehidupan.
Guru harus semaksimal mungkin menjadi manusia baik, karena setiap guru
adalah panutan, karena guru itu digugu dan ditiru (didengarkan dan
dicontoh). Jika guru ingin mengajarkan murid untuk membuang sampah pada
tempatnya, maka guru harus memiliki kebiasaan membuang sampah pada
tempatnya. Jika guru melarang siswanya berkelahi, tidak bijaksana jika
gurunya sendiri suka bertengkar dan main kekerasan. Jika guru
mengajarkan untuk menyayangi sesama manusia, pelajaran tersebut tidak
akan sampai apabila gurunya sendiri suka menggunjing dan membicarakan
kejelekan orang lain.
Lebih dari apapun, sosok guru dapat tampil sebagai sosok pahlawan bagi
murid. Guru dapat menjadi sosok kepercayaan murid dan orangtua. Sosok
dengan kharisma bijaksana dan terjamin kebaikannya. Berton tanggung
jawab ada di pundak para guru, yang sebanding dengan aliran pahala dan
kebaikan bagi seorang guru baik.
Disini, saya melihat langsung bagaimana ketulusan dan segala hal baik
itu menular. Ada banyak sosok guru inspirasional, yang dengan tulus dan
tidak melihat ‘saya dapat apa’ dari setiap pekerjaan sulit yang
dilakukannya. Dari mereka, saya belajar banyak. Hal-hal baik itu saya
curi sebanyak mungkin, saya pelajari dan saya resapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar