Tahun pelajaran 2014/2015 ini sudah didepan mata,
untuk beberapa sekolah yang menjadi pilot project tahun pelajaran ini
menjadi tonggak penggunaan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.
Ganti menteri ganti juga kebijakan dan ganti kurikulum kalimat itu
menjadi hal yang sudah menjadi kelumrahan karena seperti itu adanya.
Namun pastinya kita sebagai pendidik (baik di lembaga formal maupun
nonformal) tetaplah seorang pendidik atau kita lebih mengenalnya dengan
sebutan GURU (yang seharusnya digugu dan ditiru baik dari sikap,
ucapan, dan penampilan kita). Karena kitalah yang menentukan seperti apa
masa depan para murid dan masa depan bangsa ini. Guru tetap perlu
memiliki pemikiran yang jernih, hati yang tulus mendidik, serta kritis
bahwa pendidikan adalah urusan publik, sehingga pun perlu ambil bagian
secara aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Nah, kali ini saya akan suguhkan kepada Anda semua bagaimana kita bisa
tetap menjadi guru yang menyenangkan dan dicintai oleh murid – murid
kita di kelas. Berikut 10 Cara Menjadi Guru yang Dirindu oleh para siswanya:
1. Jangan Pernah Menoleransi Keributan Sejak Awal
Para guru seringkali membuat kesalahan dengan memulai tahun ajaran baru
dengan membuat perencanaan kedisiplinan yang longgar. Para siswa akan
dengan mudah memahami situasi dalam setiap kelas dan menyadari bahwa
mereka dapat berbuat sesuka hati mereka dengan aturan minimal
kedisiplinan yang telah Anda tetapkan. Sekali Anda memulai membiarkan
adanya keributan atau kekacauan di dalam kelas, dan Anda memberikan
toleransi atasnya, entah dengan cara mendiamkan mereka, Anda akan
menemukan kesulitan di kemudian hari untuk mengontrolnya. Bagaimanapun
juga, menjaga kualitas dan kedisiplinan di kelas selama satu tahun
pelajaran tidak akan pernah mudah, namun akan lebih sulit membuat Anda
menjadi lebih tegas dan disiplin bila Anda sudah mulai memberikan banyak
toleransi pada awal tahun pelajaran.
2. Bersikap Adil
Para siswa biasanya memiliki kesan tersendiri tentang apa yang dianggap
adil dan tidak adil. Sebagai guru, Anda harus bersikap adil dan fair
pada para siswa bila Anda ingin dihormati. Jika Anda tidak memperlakukan
setiap siswa secara sama, Anda akan dianggap telah berlaku tidak adil,
menganakemaskan, pilih kasih, sedangkan yang lain merasa dianaktirikan.
Jika kesan ini yang muncul, para siswa tidak akan konsisten dan ketat
mengikuti aturan-aturan yang telah Anda tetapkan. Siapapun siswa itu,
tidak peduli dia itu anak yang berprestasi di kelas atau bukan, bila ia
telah melanggar kesepakatan bersama kelas, anak itu tetap harus
memperoleh sanksi atas perilakunya yang indisipliner itu.
3. Fokus pada Materi
Ketika kelas Anda mengalami keributan atau kekacauan, Anda harus segera
mengatasinya secara langsung. Usahakan agar dalam kelas Anda terdapat
sedikit interupsi yang memotong jalannya pembelajaran. Misalnya, bila
ada beberapa siswa yang saling omong sendiri, dan Anda sedang mengadakan
diskusi dalam kelas, tanyakan pada salah satu dari mereka pertanyaan
yang terkait dengan materi diskusi agar pembicaraan mereka kembali ke
jalur diskusi kelas. Jika Anda menghentikan pembelajaran di kelas, dan
mulai mengurusi para siswa yang saling berbicara itu secara khusus, maka
Anda telah mencuri waktu penting dari para siswa yang sungguh-sungguh
ingin belajar, sebab bagi mereka, waktu belajar di kelas yang terbatas
itu merupakan waktu yang sangat berharga.
4. Hindari Keributan dengan Siswa
Ketika di kelas ada konfrontasi, antara Anda dan siswa, di situ pasti
ada yang kalah dan ada yang menang. Kadang kita ingin menunjukkan pada
seluruh kelas bahwa seseorang di kelas ini telah melakukan tindakan yang
salah, dan kita ingin agar yang lain belajar dari pengalaman seseorang
ini. Tentu, sebagai guru, Anda berhak untuk menjaga disiplin dan
keteraturan di dalam kelas. Bagaimanapun juga, akan lebih baik bila Anda
membereskan persoalan indisipliner siswa tersebut secara privat,
daripada kemudian membuat siswa tersebut “kehilangan muka” di hadapan
teman-temannya.
Anda perlu mengajak seluruh siswa tetap disiplin dan konsisten dengan
aturan yang telah Anda tetapkan. Dengan menegur secara keras dan
langsung, mungkin siswa lain akan menangkap maksud kedisiplinan Anda,
namun Anda akan kehilangan kesempatan untuk merebut hati setiap anak di
kelas. Anda bisa bersikap lebih bijak dengan meminta anak tersebut
menemui Anda di luar jam pelajaran, dan tetap mengajak siswa tersebut
konsentrasi pada pelajaran yang sedang dibahas.
5. Kelola Kelas dengan Sedikit Humor
Kadang kala humor diperlukan untuk mengajak para siswa kembali ke jalur
pembelajaran di kelas. Namun untuk ini, Anda perlu belajar membedakan
antara humor yang tepat sasaran dan mendidik, dan humor yang kasar.
Kadangkala guru mencampuradukkan keduanya. Sementara humor yang sehat
dan baik bisa membuat suasana kelas mencair dan mereka bisa dengan mudah
diajak kembali ke pokok bahasan, sarkasme atau kata-kata kasar yang
keluar akan merusak hubungan Anda dengan siswa. Gunakan kecerdasan
emosional Anda untuk menilai apakah humor yang Anda luncurkan itu
sebagai sesuatu yang memang lucu atau mengejek. Kadang Anda perlu
memikirkan bahwa apa yang oleh orang lain mungkin dianggap lucu,
sedangkan bagi yang lain mungkin dianggap sebagai penghinaan. Membuat
humor yang tepat memang tidak mudah.Namun Anda akan terbiasa bila
belajar dari pengalaman Anda.
6. Beri Tuntutan yang Tinggi pada Siswa
Anda mesti memberikan tuntutan yang tinggi pada siswa, bahwa mereka akan
bersikap baik dan disiplin, bukan malah melanggar disiplin. Tunjukkan
keyakinan Anda ini melalui cara bicara Anda pada siswa. Ketika Anda
memulai pelajaran, jelaskan pada mereka apa yang Anda tuntutkan dari
mereka dalam pelajaran kali ini. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “selama
pembahasan di dalam kelas, saya mengharapkan kalian untuk pertama-tama
mengangkat tangan, saya persilakan bicara, dan baru kalian berbicara.
Saya juga mengharapkan kalian menghargai pendapat teman-teman yang lain
dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman yang lain.”
7. Siapkan Bonus Materi
Adanya waktu kosong merupakan sesuatu yang harus dihindari oleh para
guru. Dengan membiarkan para siswa memiliki waktu luang untuk berbicara
sendiri setiap hari, Anda telah memberikan kesan pada para siswa tentang
penguasaan materi akademik dan subjek yang Anda ampu. Untuk menghindari
ini, buatlah desain pembelajaran tambahan sebagai bonus (overplan).
Tulislah kegiatan tambahan dalam lesson plan hanya untuk berjaga-jaga
pada saat materi utama yang Anda harus jelaskan pada siswa sudah selesai
dalam waktu singkat. Ketika Anda memiliki banyak materi yang perlu
diajarkan, Anda tidak akan pernah kelebihan waktu dan Anda terhindar
dari adanya waktu luang siswa. Anda juga bisa membuat semacam latihan
kecil untuk waktu luang yang kemungkinan tersisa saat Anda mengajar.
8. Tetaplah Konsisten
Salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan sebagai guru adalah
tidak menerapkan aturan yang telah disepakati bersama secara konsisten.
Misalnya, suatu hari Anda membiarkan perilaku indisipliner yang
dilakukan siswa, di hari lain, Anda menegur dan memberi sanksi pada
siswa saat melakukan pelanggaran kecil. Jika ini terjadi, Anda tidak
akan dihormati lagi oleh para siswa. Siswa Anda memiliki hak untuk
mengharapkan Anda bersikap konsisten setiap hari. Tidak boleh ada tempat
untuk sikap angin-anginan, tergantung pada mood dalam menegakkan
disiplin siswa. Sekali Anda kehilangan rasa hormat dari para siswa,
mereka akan mengabaikan Anda dan tidak akan membuat Anda nyaman
mengajar.
9. Buatlah Aturan yang dapat Dimengerti
Anda perlu menyeleksi aturan-aturan yang Anda terapkan di kelas. Sebab
tidak ada seorang pun yang dapat mengikuti secara konsisten banyak
aturan. Anda juga harus membuat mereka mengerti dan memahami peraturan
secara jelas. Siswa perlu memahami apa saja aturannya dan apa saja yang
tidak dapat diterima dalam aturan tersebut. Selain itu, Anda juga harus
membuat siswa memahami dan mengerti sanksi-sanksi yang akan diterapkan
bila siswa melanggar aturan-aturan tersebut.
10. Selalu Mulai Hari dengan Semangat Baru
Anda harus memiliki semangat baru setiap kali mengajar. Memiliki
semangat baru tidak berarti bahwa Anda mengabaikan
pelanggaran-pelanggaran sebelumnya. Pelanggaran tetaplah pelanggaran
yang harus diberi sanksi. Namun demikian, Anda tidak perlu setiap kali
menegaskan apa yang Anda harapkan dalam diri siswa terutama terkait
dengan kedisiplinan setiap kali Anda mengajar. Anda juga perlu
menghindari pemikiran yang stereotip. Misalnya, Anton sudah seminggu ini
setiap hari selalu datang terlambat. Ini tidak berarti bahwa hari ini
dia akan datang terlambat. Sikap baru ini akan membuat Anton tidak
merasa terancam dan Anda tidak akan merasa bahwa kelas Anda pasti akan
terganggu lagi dengan keterlambatannya. Selalu memiliki sikap positif
dan mengajak siswa juga berpikir positif akan membantu Anda membangun
suasana belajar di kelas yang positif. (diambil dari berbagai sumber)
Nah setelah mengetahui bagaimana caranya mengajar agar menyenangkan
pastinya kita langsung praktikkan dalam pekerjaan kita. Eits, tunggu
dulu kalau sekedar teori mungkin akan cepat lupa buat Anda para pendidik
yang mau mengetahui lebih jauh bagaimana pengaplikasiannya dalam proses
KBM kita di kelas ikuti yuks program Training of Trainer – How To Be A Great Teacher bersama kami AHa Self Inspiration Center akan mengajak Anda menjadi guru yang menyenangkan, dicrindukan para murid, dan menjadi teladan bagi sesama rekan guru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar