Senin, 09 Juni 2014

Menjadi Guru yang Hebat


Untuk mengaktifkan orang lain, untuk membuat mereka antusias, anda sendiri harus lebih dahulu antusias
DAVID J. SCHWARTZ, DALAM THE MAGIC OF THINKING BIG

Hari itu saya hampir putus asa ketika mengajar IPA di kelas VB sekolah ku, padahal sebelumnya saya nggak pernah sekalipun patah semangat. Saya tidak pernah putus asa dalam segala hal. Bagaimana tidak, ketika senyum sudah merekah indah, semangat membara, menggebu-gebu sebelum memulai pembelajaran, siswa justru membalas dengan ekspresi datar, penuh kemalasan, tidak terlihat antusias sama sekali, dingin.

Saya membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar, masih dengan suara lantang dan bersemangat. Namun, siswa menjawab lirih sekali hampir tidak terdengar. Aku bingung dan mulai memutar otak untuk mencari solusi, mengembalikan semangat mereka. Saya mengajak bernyanyi dan bermain, Alhamdulillah sedikit berhasil mengembalikan semangat yang hampir hilang.

Setelah semangat itu mulai terlihat, walau masih redup, barulah kemudian saya memulai pembelajaran IPA, tentang Pelapukan Batuan dan Jenis-jenis Tanah. Selama pembelajaran berlangsung, semua kembali normal bahkan antusiasme muncul di akhir sesi pembelajaran karena saya mengajak semua siswa untuk melakukan diskusi. Saya membawa tiga jenis tanah yang berbeda, mereka diminta untuk mengidentifikasi jenis tanah tersebut.

Pembelajaran yang di awal tidak bersemangat ternyata menjadi mengasikkan karena semangat dan antusiasme dari guru, terbukti bahwa semangat itu menular. Hari ini indikator dan tujuan pembelajaran tetap tercapai.

Pembaca sekalian, para guru, pengusaha, karyawan, menager, atau apapun itu, ingatlah kaidah penting dalam kehidupan ini, bahwa untuk mengaktifkan seseorang, untuk membuat lawan bicara kita antusias, maka anda sendirilah yang harus lebih dahulu terlihat aktif dan antusias. Jangan pernah berharap lawan bicara anda antusias jika anda sendiri berwajah masam, tidak bersemangat, berjabat tangan seadanya, dan lain-lain. Mustahil.

Antusiasme menjadi sangat penting, terlebih bagi seorang guru. Sering kita dapati atau mungkin kita sendiri mengalami, mengantuk saat guru menjelaskan, membosankan, tidak menarik, sehingga kita (sewaktu menjadi siswa dahulu) lebih memilih untuk mengobrol dengan teman sebangku, tidur, bermalas-malasan, atau melamun, tidak memperhatikan.

Mengapa semua ini bisa terjadi? Padahal, jika kita perhatikan dan jujur, pelajaran di sekolah itu menarik. Semuanya, tanpa terkecuali. Hanya saja, karena dibawakan oleh seorang guru yang mengajar hanya untuk menggugurkan kewajiban, mengajar seadanya, tidak ada semangat dan antusiasme, maka pembelajaran yang kita harapkan akan luar biasa menjadi hambar tidak berasa apa-apa. Siswa menjadi korban.

Pembaca sekalian, terutama guru, ingatlah satu hal, guru yang hebat adalah juga aktor yang hebat. Seberapapun beratnya masalah yang sedang dihadapi, dalam mengajar semua itu harus tidak terlihat. Sesedih apapun yang kita rasakan, di depan siswa semangat dan antusiasme harus dimunculkan.

Semangat dan antusiasme adalah kunci keberhasilan dalam membangkitkan minat belajar siswa, percaya deh. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar