Rabu, 26 Maret 2014

Menghargai Waktu

Setiap manusia hidup di atas ruang bernama bumi, dalam durasi waktu bernama masa hidup. Karena itu sungguh setiap kita adalah pengguna waktu. Tiada satu detik pun yang berlalu dari hadapan kita, dapat kita kembalikan. Maka kesadaran bahwa waktu sangat berharga, sungguh penting untuk selalu kita lekatkan dalam benak kita.
Waktu sebagai aset utama manusia, kadang juga berperilaku seperti seorang wasit. Cara Anda menggunakan waktu Anda, menentukan standar hidup Anda. Kita bisa dengan mudah menemukan 2 pribadi yang hidup dalam jumlah usia yang sama, tapi dipisahkan oleh jarak prestasi yang jauh berbeda. Pribadi yang satu berprestasi di atas rata-rata, melebihi lainnya.
Wajar jika lama usia hidup kita, tidak lebih penting dari penggunaan waktu kita secara: efektif, produktif, dan kontributif.
Mulai saat ini, berfokuslah untuk menyelesaikan aktivitas yang hanya memberikan kontribusi tertinggi bagi hidup Anda. Mulailah setiap hari dengan sebuah daftar. Anda tahu, waktu terbaik untuk membuat daftar pekerjaan adalah malam hari sebelumnya. Tulislah setiap hal yang harus Anda selesaikan keesokan hari. Ingat: Jangan pernah bekerja tanpa daftar.
Untuk mempermudah kita berlatih kebiasaan efektif harian, di bawah ini 7 kiat praktis yang saya sarikan dari konsultan ternama dunia, Ivy Lee.
#1 Tulislah 5 pekerjaan yang paling menentukan kesuksesan hidup Anda bila Anda bisa menyelesaikan pekerjaan itu, hari ini juga. Tidak peduli seberat apa pun pekerjaan itu.
#2 Urutkan dan beri nomer kelima pekerjaan itu dari atas ke bawah, berdasarkan dampak dan prioritas yang ditimbulkannya bagi kemajuan hidup Anda.
#3 Begitu Anda sampai di lokasi kerja esok hari, segera ambil daftar itu dan kerjakan pekerjaan pertama. Fokuskan perhatian dan energi yang Anda miliki untuk dapat menyelesaikannya sebaik dan secepat mungkin. Usahakan Anda tidak terganggu oleh interupsi (jadwal meeting, telepon, sms, email) yang tidak penting -yang hanya akan mengganggu konsentrasi dan energi Anda. Mintalah bantuan sekretaris atau orang kepercayaan Anda untuk mengatur hal tersebut.
#4 Jangan pernah mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum pekerjaan sebelumnya selesai, bahkan jika pekerjaan tersebut menyita waktu Anda seharian, seminggu penuh, atau bahkan lebih. Oh iya, Anda dapat menggunakan semua sumber daya yang ada, untuk membantu Anda menyelesaikan pekerjaan itu secepatnya.
#5 Setelah pekerjaan dengan prioritas pertama selesai, kerjakan pekerjaan kedua dengan pola kerja yang sama. Dan ulangi terus sampai 5 pekerjaan itu betul-betul dapat Anda selesaikan secepatnya.
#6 Setiap kali Anda selesai melakukan daftar pekerjaan tersebut, segera masukkan 5 pekerjaan terpenting berikutnya bagi hidup Anda sebagai PR baru Anda keesokan harinya.
#7 Mintalah semua orang di posisi kunci dalam lingkungan terdekat Anda (karier, keluarga) untuk melakukan hal serupa.
Inti dari pelajaran ini ialah memfokuskan energi terkuat Anda untuk tantangan terbesar dalam hidup, setiap hari.
Ketika satu tantangan terbesar dapat Anda selesaikan secepat mungkin, maka satu penghalang terbesar bagi kemajuan hidup Anda akan segera lenyap. Dengannya, Anda dapat naik kelas sesegera mungkin. Semoga!

chaling

Senin, 24 Maret 2014

Trend Kecantikan yang Haram

Demam Korea (Korean Wave/K-Wave) atau Hallyu Wave, berhasil menyapu bersih seantero bumi tanpa pandang bulu, baik pria-wanita, tua-muda, kaya-miskin, negara maju-dunia ketiga, termasuk Indonesia.  K-pop, K-drama, K-style menjadi trend, bukan cuma di kawasan kota besar, tapi juga menular sampai ke pelosok daerah.  Keluarga muslim pun terancam terjangkit demam Korea.

Keluarga muslim harus mewaspadai adanya unsur negatif dari budaya asing ini.  Terutama hoby operasi plastik (oplas) untuk mendapatkan kecantikan sempurna dalam waktu singkat.  Berdasarkan data dari departemen kesehatan Korea Selatan (Korsel),  hampir 99% artis dan 65% wanita biasa melakukan oplas.

Standar kecantikan Korea adalah standar kecantikan ala barat/kecantikan boneka, yaitu bentuk wajah V-line, mata besar almond, hidung lancip mancung, serta dahi yang bervolume dan tinggi.  Trend ini sangat menjamur.  Bahkan timbul opini: “mending miskin daripada jelek”, “kecantikan itu bukan diturunkan tapi diciptakan”, bahkan “orang yang rupawan lebih banyak dapat kesempatan kerja dibanding orang jelek/biasa”.

Kaum muslimin harus bersikap kritis, tidak boleh begitu saja menjiplak gaya hidup mereka. Jika tidak, maka tak lama lagi oplas akan menjadi trend kecantikan di negeri ini.  Bagaimanakah oplas menurut pandangan Islam?
Fakta Oplas di Korsel

Budaya oplas banyak menimbulkan dampak negatif.  Seseorang hanya dinilai dari fisiknya saja.  Kebaikan hati, kecerdasan, apalagi ketakwaan seolah tidak ada artinya.  Wanita Korsel terkenal akan kesombongannya.  Mereka merendahkan wanita pendatang yang dianggap memiliki wajah pas-pasan.

Banyak tekanan yang selalu menyoroti fisik wanita pendatang. Akibatnya, ada pengajar yang rela kelaparan agar berat badannya turun dan tidak dihina lagi. Ia sampai kekurangan nutrisi dan tubuhnya menggigil. Dalam keadaan seperti itu, muridnya justru memberikan selebaran iklan oplas. 

Para pendatang kesulitan mencari kosmetik yang cocok bagi mereka.  Karena mayoritas penduduk telah melakukan oplas, akibatnya kebutuhan kosmetik mereka hampir sama.
Kekacauan oplas menciptakan wajah-wajah yang sama. 20 finalis kontes kecantikan Korsel tahun ini berwajah mirip, seperti hasil kloning.  Mereka memiliki bentuk mata, hidung, dan rahang yang hampir serupa. Tak ada lagi kecantikan yang khas dari mereka.  Begitu juga dengan artis pria. Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata ada 15 artis pria Korsel yang berwajah mirip.

Kecantikan hasil karya oplas memang sempurna, tetapi menghilangkan individualitas dan keunikan. Cantik tak lagi bersifat relatif.  Padahal tanpa oplas, kerupawanan itu sangat beragam dan mudah dibedakan.

Kemudahan oplas membuat banyak wanita Korsel tidak lagi memiliki kecantikan alami. Wanita-wanita tua sering mengeluh tentang gadis muda mereka yang tidak lagi terlihat seperti gadis Korea. 

Voucher oplas telah menjadi investasi masa depan bagi masyarakat Korea, sehingga kedudukannya sama seperti menabung untuk pendidikan di masa depan. Tanpa peduli risiko kesehatan di masa depan, anak-anak sudah dibiasakan menjalani permak wajah dan tubuh sejak kecil. 

Cantik dengan oplas telah menjadi obsesi masyarakat Korea. Secara psikologis, keinginan untuk mempercantik diri ini tak bisa menemui titik kepuasan. Seperti Han Mioku yang terobsesi dengan oplas sejak operasi pertamanya pada usia 28 tahun.  Han terus berusaha menyempurnakan kecantikannya, hingga dokter harus menolak menyuntikkan silikon pada wajahnya dengan alasan kesehatan.  Mantan model ini pun nekat menyuntik wajahnya sendiri dengan silikon illegal dan minyak goreng. Wajah Han pun rusak dan tak bisa kembali seperti semula.

Oplas tidak bisa menurunkan DNA kerupawanan kepada anaknya.  Di China, seorang suami menyeret istrinya ke pengadilan karena memiliki anak yang jelek. Padahal, tujuan suami menikahi isterinya yang cantik itu adalah untuk mendapatkan keturunan yang rupawan.  Akhirnya, istrinya mengaku telah menghabiskan sekitar £ 62.000 untuk oplas di Korsel, yang berhasil mengubah penampilannya secara drastis. Dia menyudahi oplas sebelum bertemu dengan suaminya, dan dia tidak pernah bercerita tentang hal itu setelah mereka bertemu. 

Hukum Oplas dalam Islam

Oplas (jirahah at-tajmil) adalah operasi bedah untuk memperbaiki penampilan satu anggota tubuh yang nampak, atau untuk memperbaiki fungsinya ketika anggota tubuh itu berkurang, hilang/lepas, atau rusak.

Oplas ada dua macam.  Pertama, oplas tanpa ada unsur kesengajaan untuk pengobatan dari aib (cacat) yang ada di badan.  Baik karena cacat dari lahir (bawaan) (bibir sumbing, jari tangan atau kaki yang berlebih), atau penyakit yang bisa merubah sebagian anggota badan (lepra/kusta, TBC, luka bakar pada wajah akibat siraman air panas). Walaupun hasilnya nanti bisa menjadi lebih indah dari sebelumnya, hukumnya mubah.

Nabi Saw bersabda, “Tidaklah Allah Swt. menurunkan wabah/penyakit kecuali Allah Swt. juga menurunkan obat penawarnya” (H.R. Bukhari).  Ada beberapa orang Arab bertanya kepada Rasulullah Saw.: ”Wahai Rasulullah, apakah kami harus mengobati (penyakit kami), Rasulullah menjawab, “Obatilah. Wahai hamba-hamba Allah lekaslah kalian berobat, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali diturunkan pula obat penawarnya.   Kecuali satu yang tidak bisa diobati lagi”, mereka pun bertanya,”Apakah itu wahai Rasul?”, Rasulullah menjawab, “Penyakit Tua” (H.R At-Turmudzi).

Oplas bisa menjadi wajib hukumnya, jika menyebabkan kematian. Allah Swt. berfirman, “dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”  (Q.S Al-Baqarah: 195). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S An-Nisaa’: 29).

Kedua, oplas yang dilakukan dengan sengaja. Yaitu bukan karena penyakit bawaan atau kecelakaan, tetapi atas keinginan sendiri untuk menambah keindahan dan mempercantik diri. Terdapat unsur pemalsuan dan penipuan yang haram hukumnya.  Negatifnya lebih banyak dari manfaatnya dan bahaya yang akan terjadi sangat besar.  Jika operasi itu gagal, bisa menyebabkan kerusakan anggota badan bahkan kematian.
Contohnya, oplas anggota badan (telinga, mata, alis, bibir, dahi, pipi, dagu, hidung, perut, payudara, bokong), dengan cara ditambah, dikurang atau dibuang, supaya terlihat cantik. Atau oplas supaya menjadi lebih muda dari usia yang sebenarnya, dengan cara menarik kerutan di wajah, lengan, pantat, tangan, atau alis. 

Allah berfirman, “Allah telah melaknatnya.  Setan berkata, “Sungguh akan kutarik bagian yang ditentukan dari hamba-hambaMu, dan sungguh akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong mereka, dan aku suruh mereka memotong telinga binatang ternak lalu mereka benar-benar memotongnya, dan aku akan suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merubahnya. dan barangsiapa yang menjadikan setan sebagai pelindung maka sungguh dia telah merugi dengan kerugian yang nyata”  (Q.S An-Nisaa’:118-119).

Rasulullah bersabda: ”Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditatokan, yang mencukur (menipiskan) alis dan yang meminta dicukur, yang mengikir gigi supaya kelihatan cantik dan merubah ciptaan Allah.” (H.R Bukhari).
Dari Asma ra, bahwa ada seorang perempuan yang mendatangi Rasulullah Saw dan berkata, ”Wahai Rasululllah, dua orang anak perempuan ku akan menjadi pengantin, akan tetapi ia mengadu kepadaku bahwa rambutnya rontok, apakah berdosa jika aku sambung rambutnya?”, maka Rasulullah pun menjawab, “Sesungguhnya Allah melaknat perempuan yang menyambung atau minta disambungkan (rambutnya).” Sekarang disebut konde atau wig.

Kesimpulan

Oplas untuk mempercantik diri hukumnya haram.  Keluarga muslim banyak bersyukur terhadap ciptaan Allah Swt.  Allah Swt berfirman:  “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “ (QS At Tin: 4).

Keluarga muslim berlomba-lomba meningkatkan ketaqwaan, bukan kecantikan.  Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu”. (QS Al-Hujarat: 13).

CHALING..
dari berbagai sumber

Aku Ingin Membunuhnya...

Bagai cerita fiksi, dunia tak pernah berhenti untuk sakiti sesama, dunia ini terlalu asyik dengan dirinya sendiri. Aku merasa asing di dunia ini. Terlalu banyak pemimpin yang gila hormat. Kadang aku bertanya, masih adakah Kasih?

Sebab aku melihat betapa hasrat setiap orang untuk berselisih menggebu-gebu, betapa perseteruan menjadi tontonan yang menarik sehingga sinetron begitu laris, malah dengan bangganya sesama wanita mempertontonkan kehebatan jambak-jambakan. Masih adakah kasih di antara anak manusia, sehingga seorang suami begitu mudah menampar bahkan membunuh anak dan istrinya? Betapa bangga kita memperlihatkan pesta pora yang dibiayai dari hasil korupsi.

Sudah kemanakah kesetiaan, sampai begitu banyak anak manusia yang mempertontonkan perselingkuhan? Kita luput mengucapkan doa damai sejahtera bagi sesama kita dan sukacita kita melebihi ucapan syukur yang kita miliki. Tak elok rasanya jika setiap anak manusia menonjolkan kedengkian satu sama lain.

Habis sudah kesabaran kita menghadapi rumitnya roda kehidupan dan kita tak pernah mengandalkan Tuhan!

Serupa mafioso, aku ingin membunuh beberapa perilaku dunia agar dunia ini tidak asing bagi aku. Inilah daftar yang ingin aku bunuh dalam hidupku al :

1) Percabulan, kecemaran, hawa nafsu/ Jika aku berhasil membunuh hawa nafsu untuk mencabuli orang lain, nicaya kehidupanku akan tenang, damai, langgeng sama istri tercinta, keluarga akan bersukacita. Aku berharap Tuhan memberiku iman untuk melawan hawa nafsu percabulan.

2) Penyembahan berhala, Sihir./ Tuhan adalah kekuatan setiap manusia, Tuhan itu percemburu, hanya Dia yang ingin dan patut di puji dan disembah. Aku berharap dapat membunuh jiwaku yang ingin menyembah berhala lain apakah itu : uang, jabatan, harta, kekayaan dan kedudukan. Sehingga aku tak perlu korupsi jika pendapatanku kecil, sebab yang Tuhan inginkan adalah mencukupkan diri dan bersyukur.

3) Perseteruan dan Perselisihan./ Aku juga ingin membunuh hasrat untuk berseteru dengan orang lain, tak perlu ngotot. Mengalah untuk menang itu baik, terutama kepada istriku tercinta, jika ada perselisihan di antara kami, kucoba mengalah, karna itu yang terbaik. Aku ingin membunuh jiwa-jiwa yang menggelorakan perselisihan karna berdamai itu indah. Damai akan membawa ketenangan, damai akan membawa sukacita. Jiwa-jiwa yang berseteru akan memerdekakan iblis-iblis yang bergentayangan.

4) Iri hati. / Aku ingin membunuh iri hati di dalam diriku, sebab iri hati mendatangkan kecemburuan, aku akan bersyukur dengan apa yang aku punya, aku tak harus iri jika aku tak beristirikan miss universe, aku tak harus iri jika tak menjadi konglomerat, aku tak harus iri jika tak berkuasa seperti mereka-mereka yang duduk di singgasana, dan aku tak harus iri hati jika tetanggaku punya ini.... dan itu....

5) Amarah./ Rasa amarah yang mengguncang jiwaku tak luput dari daftar yang akan kubunuh. Rasa marah inilah yang membuat dunia ini perang, rasa marah membuat yg lain membunuh sesama anak manusia. rasa marah melukai kasih antara suami dan istri, anak dan orang tua, sesama keluarga. Hidup yang dipenuhi rasa marah akan membawa ke arah kebinasaan. Akan kubunuh amarah dalam hatiku tuk ciptakan dunia yang damai sejahtera.

6) Kepentingan diri sendiri./ Saling membantulah di antara kita, tak putus asa aku berharap agar aku dapat membunuh hati yang mementingkan diri sendiri. mengutamakan kepentingan orang lain akan membawa dunia yang lebih baik. perbuatlah kepada orang lain seperti apa yang kita harapkan diperbuat orang kepada kita, niscaya akan saling memberi dan saling mengutamakan orang lain. Membunuh kepentingan diri sendiri akan membawa kita saling menolong satu dengan yang lain.

7) Percideraan./ Aku juga ingin membunuh setiap kata-kata yang dapat menciderai orang lain. Sebab akar permasalahan selalu berawal dari kata-kata yang menciderai orang lain. Setiap kata yang keluar dari mulut bau ku kucoba filter dengan doa agar aku diberi hikmat kebijaksanaan.

8) Roh pemecah./ Di dalam jiwaku selalu melayang roh pemecah, si iblis mengitari roh ku setiap saat, dia mengintip segala kelemahanku. Hanya dengan doa roh pemecah dapat kubunuh.

9) Kedengkian./ Semoga hatiku hati yang iklas, hati yang tulus, hati yang memberi bukan hati yang selalu ingin meminta, sehingga aku dapat membunuh kedengkian hati.

11) Kemabukan./ Rasanya aku tak mau hidup dalam kemabukan, sebab itu mendatangkan malapetaka, kemabukan akan membuat lupa diri. aku tidak mau mabuk harta, aku tak mau mabuk segala minuman yang memabukkan, karna itu menghancurkan diriku. Aku ingin membunuh rasa yang memabukkan dalam diriku.

12) Pesta Pora./ Pesta pora mendatangkan kesombongan, kesombongan akan menciderai sesama anak manusia. Kan Kujauhi hidup yang berlimpah, agar aku tak menyakiti sesama anak manusia. Aku mau bunuh jiwaku yang ingin berpesta pora, karna itu tidak sehat bagi jiwa dan ragaku.

Jika aku telah berhasil membunuh daftar-daftar diatas, niscaya dunia akan dipenuhi : Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutahan, dan Penguasaan diri.

Terinspirasi dari Betapa banyaknya bencana yang datang sekarang di Indonesia! semoga menghibur yang terkena bencana.

Chaling...pengen berubah....

“Marah” Dapat Membunuh Anda!


Marah sekarang ini sangat mudah anda temukan di mana-mana, karena masalah kecil saja seseorang bisa tepancing marahnya. Walau marah itu kadang-kadang diperlukan, tapi marah yang berkepanjangan, terus menerus, apalagi dengan intensitas berlebihan, ada yang mengumpamakan seperti darah yang mendidih, sangat berbahya untuk diri anda. Marah seperti ini dapat membuat anda sakit, dan bahkan mebunuh anda.
Sebagai contoh, beberapa minggu lalu saya punya seorang pasien yang mengeluh sakit dada yang sangat khas untuk penyakit jantung koroner. Wajah pasien, disamping mencerminkan nyeri dada yang dirasakannya, pasien juga saya lihat sangat emosional, penuh amarah. Dari anamnesis keluarga, sebelum serangan jantung pasien juga marah-marah di rumah, apa yang menjadi alasan amarahnya juga tidak jelas.
Semula, setelah dirawat di ruang perawatan intensif, pasien sudah menunjukkan perbaikan, namun beberapa jam kemudian pasien menurut perawat jaga seperti marah-marah lagi, tidak berapa lama setelah itu pasien tiba-tiba mengalami apnoe dan meninggal.
Okelah, banyak teori berkaitan hubungan marah dengan beberapa penyakit dan serangan jantung, tapi, sebenarnya yang lebih menarik adalah, “kenapa anda harus marah? “
Marah bukan disebabkan sesuatu yang terjadi pada diri anda, bukan karena orang lain menyakiti, usil kepada anda. Marah sebenarnya lebih banyak terjadi karena anda mengharapkan, mengiginkan sesuatu, tapi kenyataannya berbeda? Contoh sederhana adalah, barangkali anda mengharapkan cuaca hari ini cerah, karena mau pergi ke luar, tapi kenyataannya malah hujan atau panas terik, karenanya anda merasa terganggu, anda lalu marah. Anda mengharapkan IP anak anda harus tinggi, kenyataanya tidak, anda kemudian marah. SBY juga marah kepada Nazarudin bukan masalah korupsinya, yang menggerogoti uang Negara, banyak koruptor lain yang jauh lebih besar dari itu. Barangkali beliau marah karena mengharapkan Nazaruddin tidak berkicau seperti itu.
Marah juga sering dipicu karena anda menganggap diri anda lebih penting dari orang lain. Karena anda seorang pejabat, orang kaya, orang hebat, merasa jagoan misalnya, Anda mengharapkan orang lain harus menghormati, memberikan prioritas kepada anda, kenyataanya tidak. Misalnya di jalan raya, ketika anda ingin menyalib mobil yang ada di depan anda, anda mengharapkan sopirnya akan mengalah, memberikan prioritas kepada anda. Anda menginginkan orang lain dapat memahami anda.
Marah juga sering timbul karena menganggap diri anda selalu benar, orang lain salah. Ketika sebuah motor atau mobil tiba-tiba hampir menyerempet anda, perasaan dongkol, marah itu pasti muncul, anda pasti menyalahkan mereka, padahal bisa saja anda yang salah.
Mereka yang perfeksionis, yang menuntut sesuatu harus sempurna juga acap kali marah. Ketika jadwal penerbangan sedikit tertunda, mereka akan menggerutu, mencak-mencak. Ketika cucian oleh pembantu sedikit masih ada nodanya, atau sterika baju yang kurang rapi, orang yang perfeksionis akan marah.
Jadi, seperti cerita pasien di atas, marah dapat membunuh anda, karenanya jadilah orang yang tidak terlalu banyak berharap, menuntut. Kemurahan, kerendahan hati, sikap menerima, InsyaAllah dapat membantu anda……..”Saya tidak akan mengizinkan diri saya menjadi marah karena anda, yang rugi, pasti diri saya sendiri”…bukankah begitu?..

Sembilan Cara Menjadi Seorang Pemimpin Yang Disegani


Segani
Tiap perusahaan sangat membutuhkan seorang pemimpin yang cakap dan memiliki keterampilan yang kuat.
Berikut saran bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam organisasi yang Anda kelola dan bagaimana membuat diri Anda menjadi semakin berharga.
1. Beritahu Pengawas Saat Bawahan Melakukan Pekerjaannya Dengan Baik
Jika seseorang melakukan pekerjaan yang luar biasa, beritahu pengawas mereka. Acapkali komunikasi dengan bertatap muka langsung hasilnya baik, bahkan sebuah e-mail pun bisa efektif. Beritahukan pengawas tepat apakah yang dilakukan oleh bawahan sudah maksimal atau jauh di atas standar normal. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan status karyawan di tempat kerja dan seringkali demikian, dan karyawan pada akhirnya akan menyadari siapa yang memberikan penghargaan dan rekomendasi tersebut.
2. Bersedia dan Bersemangat Untuk Bekerja Sama Dengan Tim
Saya dulu seorang penyendiri dan cenderung menghindari pekerjaan yang melibatkan tim kerja. Meski akhirnya saya menyadari bahwa bekerja dalam tim merupakan satu-satunya kesempatan terbaik untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitar Anda. Semakin banyak Anda berpartisipasi dalam tim maka akan makin banyak yang akan melihat Anda sebagai seorang dapat diandalkan dan dipercaya.
3. Ambil Bagian Dalam Tim — Namun Jangan Menjadi Diktator
Pendekatan saya sangat sederhana. Jika saya adalah bagian dari tim yang baru terbentuk, saya akan segera menentukan langkah dan menyusun rencana, kemudian mengirimkannya kepada yang lain untuk dipertimbangkan. Kecuali jika seseorang merobeknya, umumnya kurang lebih ini akan menjadi rencana dan aku akan menjadi pemimpin kelompok yang diakui.
Anda biasanya berbicara bagi mereka yang malu bersuara atau mengungkapkan gagasan, dan mereka merasa senang Anda melakukannya apabila Anda tidak memaksa tentang hal itu. Biasanya saya akan melakukan sesuatu seperti mengemukakan sebuah rencana kasar dan mengatakan kepada mereka, "Ini ide saya untuk bagaimana kita menangani hal ini. Bagaimana menurut kalian semua?"
4.Turut Merayakan Pencapaian dan Prestasi Kerja Bawahan
Seorang yang dulu pernah bekerja dengan saya memiliki kalender di mana ia menyimpan hari ulang tahun teman-temannya dan dua jenis produk favorit mereka dari mesin penjual otomatis. Pada hari ulang tahun temannya, ia pergi ke mesin tersebut dan memasukkan $ 2 ke dalamnya, lalu menyerahkan kepada temannya sekaleng soda dan sebungkus camilan yang merupakan dua produk favorit sang teman dan berkata dengan senyum yang lebar, "Selamat ulang tahun!".
Ini adalah hal kecil, namun memiliki makna yang dalam dan sangat bijaksana. Tidak heran jika ia sangat disukai oleh teman-teman dalam kelompoknya dan seringkali pendapatnya didengar dan dihormati setiap kali ia punya ide atau rencana. Juga tidak mengherankan, dia melakukannya dengan sangat baik dalam kehidupannya sekarang.
Luangkan waktu dua menit untuk mengenali apa yang telah dicapai dan yang menjadi sorotan hidup orang lain. Jika bisa, perhatikan dan telusuri pengalaman mereka. Cari cara untuk membuat semua orang tersenyum. Lakukanlah hal ini dan Anda akan selalu menang.
5. Menyelesaikan Masalah Hingga Tuntas
Jika Anda menemukan sebuah masalah yang dapat dengan mudah Anda pecahkan, makan pecahkanlah. Jangan khawatir dengan konotasi politik atau sesuatu seperti itu. Jika seseorang datang kepada Anda dengan sebuah masalah dan Anda merasa mampu menyelesaikannya tanpa upaya yang terlalu banyak, maka selesaikanlah masalah itu hingga tuntas.
Semakin sering Anda menyelesaikan masalah-masalah yang ada, semakin banyak orang melihat Anda sebagai sumber jawaban atas penyelesaian masalah dan mereka akan semakin mendengarkan nasihat Anda atau apapun yang Anda katakan.
6. Mintalah Bantuan
Terkadang ada saatnya Anda membutuhkan bantuan. Beberapa orang takut untuk menunjukkan kelemahan dan menghindari meminta bantuan kecuali bila benar-benar penting. Hal ini tidak masuk akal dan tidak akan efisien. Apabila ada unsur-unsur tertentu yang dapat dilakukan orang lain jauh lebih mudah daripada yang Anda bisa, mintalah bantuan kepada mereka (kecuali, tentu saja, itu akan menambah pekerjaan bagi mereka). Jika Anda telah secara konsisten membantu orang lain, dengan sendirinya mereka akan membantu Anda.
7. Buat Acara yang Melibatkan Karyawan
Jadilah orang yang bisa merangkul kelompoknya untuk makan siang bersama. Libatkan diri Anda dalam pekerjaan perencanaan pesta kantor - atau bahkan menjadi ketua. Rencanakan pesta bagi orang-orang yang akan segera meninggalkan kantor. Ini bukan berarti Anda harus melakukan semuanya sendiri, tapi kembangkanlah rencana Anda sendiri. Orang-orang akan melihat Anda sebagai orang yang mengambil alih tanggung jawab - dan peristiwa semacam itu mudah untuk menarik orang lain untuk bekerja sama.
8. Kemukakan Saran Yang Berguna
Dalam dunia yang sibuk, sangat mudah untuk berkata, "kelihatannya bagus!" ketika seseorang menginginkan umpan balik atas sesuatu. Sebaliknya, cobalah renungkan selama 10 menit dan kemukakan tiga hal yang dapat menunjang perbaikan. Sebelum Anda mengungkapkan saran, dahulukanlah dengan pujian, kemudian kemukakan tiga saran Anda dengan jelas dan sepositif mungkin, dan akhiri dengan mengatakan sesuatu seperti keinginan untuk mengubah sesuatu yang sangat baik menjadi sesuatu yang benar-benar hebat.
Jika saran Anda benar-benar bermanfaat, mereka akan kembali melihat Anda sebagai seseorang yang bisa diandalkan meski pada situasi yang sulit sekalipun.
9. Katakan Sejujurnya — Jangan Memilah-milah Kata
Ketika Anda diminta untuk mengeluarkan pendapat, katakanlah dengan jujur, jangan memilah milah kata. Pendapat Anda yang jujur jauh lebih berharga daripada berpura-pura setuju — bahkan jika hal itu buruk, Anda tidak seharusnya merasa tersinggung. Biasanya saya berusaha semampunya memuji, tetapi jika ada masalah serius dengan apa yang saya lihat, saya akan mengatakannya. Jika tidak mengatakan maka akan menyakiti rekan kerja (karena mereka menyajikan pendapat yang miskin) namun dari sudut asosiasi, akan menyakiti Anda (karena Anda mengatakan kepada mereka pendapat yang miskin ini baik ketika akhirnya ibarat melemparkan telur ke wajah mereka).
Hal-hal kecil ini, bila dilakukan se-tiap hari maka akan membuat Anda secara tidak langsung menjadi orang yang sangat dibutuhkan di tempat kerja, dan sebagai pribadi,  orang-orang akan melihat Anda sebagai sosok seorang pemimpin.

chaling...dari berbagai sumber 

Selasa, 18 Maret 2014

Pentingnya Mengetahui Hukum Memuliakan Tamu

Pentingnya Mengetahui Hukum Memuliakan Tamu
Mari kita belajar memuliakan tamu kita karena sesungguhnya, Memuliakan tamu merupakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka wajib bagi kita untuk menghormati dan memuliakannya, karena itu merupakan akhlak yang mulia yang telah diajarkan oleh Rosululloh SAW. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam kisah Ibrahim ‘Alaihissalam yang menghormati tamunya dengan jamuan yang terbaik.
Allah Ta’ala berfirman :
“Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad), cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan,(Ingatlah), ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mengucapkan: ‘Salaman’, Ibrahim menjawab: ‘salamun, (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal’Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)”lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: ‘Silahkan kamu makan’.”(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut kepada mereka. Mereka berkata: ‘Janganlah kamu takut’, dan mereka memberi khabar gembira kepadanya, dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).Kemudian istrinya datang berteriak (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri, seraya berkata: ‘(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul’”Mereka berkata: ‘Demikianlah Rabb-mu menfirmankan’. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.”
(QS Adz-Dzariyat: 24 s/d30)
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari)
Begitupula dalam hadits-hadits yang shahih pun dijelaskan bahwa Rasulullah Shallallaahu’alaihi Wasallam memerintahkan kepada kita yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan beriman akan adanya hari akhir untuk memuliakan tamu. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi Shallallaahu’alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya” (Muttafaq ‘alaih) karena sesungguhnya tamu itu ketika datang membawa rezekinya sendiri sewaktu pulang membawa pergi membawa dosa tuan rumah. Perhatikanlah keistimewaan yang akan kita peroleh karena tamu.
Dan sesungguhnya tamu itu tidak sedikitpun makan milikmu, semua yang ia makan telah termaktub untuknya. Apa yang telah ditentukan untuknya akan ia makan. Karena sesungguhnya sekecil apapun makanan itu telah tertulis nama orang yang akan memakannya. Dan apabila makanan yang tidak ada nama orang yang berhak memakannya walaupun sudah didalam perut maka akan keluar kembali.Demikianlah artikel kami tentang Hukum Memuliakan Tamu semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan bisa menambah wawasan kita bersama. Jangan lupa baca juga artikel-artikel manarik lainnya seperti nama bayi perempuan islami atau artikel manarik lainnya dapat dibaca disini dikategori yang lainnya, terimakasih sudah berkunjung disini semoga bermanfaat.
Rekomendasi : pengumpulhikmah

Senin, 17 Maret 2014

CARA MEMPERCANTIK BLOG MENAMBAH INDAH TAMPILAN TEMPLATE

Cara Mempercantik Blog Menambah Indah Tampilan Template ~ Setiap blogger sudah pasti ingin merrubah blog kesayangan dengan cara mempercantik blog agar tampilan blog menjadi lebih indah, keren, bagus bukan ? Seperti yang kita ketahui blog yang menarik juga akan menambah trafik pengunjung untuk lebih bertahan lama - lama untuk mengunjunginya dibandingkan dengan blog yang penampilannya semrawut. Menarik di sini diartikan bahwa penampilan blog indah, keren dan cantik. Memang dibutuhkan suatu keahlian ataupun jiwa seni untuk dapat menata agar blog kita memiliki penampilan unik tersendiri. Tetapi bagi yang tidak memiliki jiwa seni tinggi dapat juga memiliki blog cantik jika memiliki tingkat keperdulian dan cinta terhadap blognya sehingga dapat menata blognya agar berpenampilan lebih menarik.

Untuk itu saya akan berbagi sedikit tips yang saya ketahui tentang cara mempercantik blog agar memiliki penampilan lebih menarik seperti pada umumnya.

Cara mempercantik blog di blogspot

1. Pilihlah template yang sesuai dengan selera dan tema blog anda, dan pilihlah yang paling anda sukai agar tidak  sering terjadi penggantian template karena akan memperburuk citra blog anda dimata search engine. Sebagai bahan pertimbangan sobat blogger dapat mencari jenis template dengan mengunjungi situs situs penyedia template tersebut antara lain : mastemplate.com, btemplates.com, http://www.deluxetemplates.net.
Bacalah artikel cara mengganti template blog untuk membantu anda untuk merubah tampilan blog anda.

2. Tambahkan catatan kaki blog, selain untuk memberikan informasi maupun pemberitahuan lainnya catatan kaki juga akan menambah keunikan tersendiri pada blog anda. Silahkan baca artikel cara membuat catatan kaki pada blog

3. Gunakan menu scroll untuk mempersingkat suatu daftar yang panjang agar menjadi lebih simple sehingga dapat menghemat tempat blog anda, sehingga blog anda menjadi lebih rapi dan tentunya dapat mempercantik penampilan blog juga.

4. Gunakan widget untuk mempercantik blog, saudara bisa menambahkan beberapa widget, misalnya saja widget jam, kalender , pageview. Pelajari cara memasang widget di blog untuk membantu anda jika saudara belum tahu caranya.

5. Facebook fanspage juga dapat menambah indah penampilan blog anda, silahkan anda tambahkan pada blog sobat.

Cara mempercantik tampilan blog

6. Gunakan template berlatar belakang yang tidak menyilaukan mata, selain menambah indah blog juga tidak akan membuat blog berjalan dengan berat. Pelajari juga cara mengganti background blog untuk membantu anda mempermudah menggantinya.

7. Pasanglah iklan seperlunya saja jangan terlalu banyak agar tidak memenuhi layar hingga tidak dapat memperindah tampilan blog, selain mempercantik blog juga akan menambah penghasilan untuk anda.

8. Gunakan menu drop down untuk mempermudah navigasi agar pengunjung lebih mudah memilih artikel yang akan dibacanya.

9, Tambahkanlah breadcrumb untuk membantu navigasi dan menambah cantik blog anda. Pelajarilah di artikel cara membuat breadcrumb untuk membantu anda mempermudah memasangnya.

10. Jika berkenan pasanglah tulisan berjalan sebagai pemanis blog dalam bentuk berita sekilas artikel anda.

11. Buat auto read more untuk template anda, selain membantu loading juga menpercantik blog anda.

Demikianlah cara mempercantik blog menambah indah tampilan template, masih banyak yang dapat anda lakukan untuk memperindah blog anda , tidak ada batasan yang pasti untuk anda berkreasi mempercantik tampilan blog saudara, semua itu tergantung dengan keinginan dan kreatifitas dari anda sendiri. Semoga apa yang tertulis di atas dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada anda, salam blogger.

Hidup Yang Dibimbing Allah

…… Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Qashash: 50)
Misalkan kita hendak memasuki sebuah hutan rimba yang belum kita kenal tempatnya, tentu akan lebih mudah bila kita didampingi seorang pemandu. Yang akan memberi tahu mana jalan yang baik untuk dilalui, mana yang tidak. Apa saja bekal perjalanan yang hendaknya dibawa, dan bagaimana cara mengatasi berbagai kendala selama perjalanan.
Tetapi bisa juga kita memasuki hutan yang tidak dikenal itu, dengan kemampuan yang kita miliki. Kita tidak membutuhkan pemandu, karena percaya akan keahlian kita dalam menghadapi berbagai masalah diperjalanan. Namun, tentu saja cara ini akan lebih susah untuk dilakoni. Banyak energi yang terbuang secara sia-sia, dan belum lagi bahaya tersesat senantiasa membayangi.    
Begitu juga dengan hidup ini, saat masalah datang menerpa. Bila kita mengandalkan kemampuan yang kita miliki, entah itu berupa kepandaian, harta, atau kekuasaan yang kita punya, tapi tanpa petunjuk dari Allah, kesesatanlah yang nantinya akan kita temui.  
Saudaraku, memperoleh petunjuk dari Allah adalah sebuah anugerah yang tak terhingga dalam hidup ini. Sebuah masalah, seberapa pun sukarnya ia, akan menjadi mudah saat ‘tangan-tangan’ Allah memandunya. Karenanya, jangan pernah menyandarkan segala solusi masalah, hanya berlandaskan pada kemampuan yang ada dalam diri kita, sembari melupakan Allah yang menggenggam jiwa ini.  
Manusia memang dikarunia berbagai kemampuan yang dapat dipergunakannya untuk mengatasi masalah. Tetapi, bila kemampuan-kemampuan itu tidak mendapat pengayoman dari cahaya Allah, maka kelak kita akan tersesat oleh ilusi kebenaran yang diciptakannya. Sebagaimana yang Allah nyatakan di surat Al-Qashash ayat 50.      
Jadi, carilah bimbingan dari Allah di setiap detik hidup ini. Raihlah petunjuk-Nya, ketika masalah datang menerpa. Ketuklah pintu ridho-Nya, agar nur ilahi selalu menerangi langkah-langkah kita.

Kekuatan Sabar


Sehingga, orang-orang yang bertakwa (bertanggung jawab) tidak me­ngenal atau memiliki kosa kata ’’cengeng". Karena makna dari sabar itu sendiri bermuatan kekuatan bukan kecengengan. Orang yang sabar itu bagaikan batu karang yang tidak pernah bergeming walau ditimpa ombak samudra. Mereka tidak memiliki rasa gentar apalagi surut dari perjalanannya untuk menempuh jalan yang sudah mereka yakini. Allah berfirman, "Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar."(al-Ahqaaf: 35)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yangpatut diutamakan." (Ali Imran: 186)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu." (Ali Imran: 120)

"Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan." (Huud: 115)

Rasa tanggung jawab untuk melaksanakan amanah yang kelak akan ber­buahkan sikap islah, tidak akan terwujud kecuali didasari oleh kualitas sabar. Pasalnya, hidup cenderung untuk menyimpang (deviasi) karena banyaknya pilihan yang dapat mengalihkan perhatian dari harapan atau tujuan semula. Kualitas sabar mendorong seseorang menjadi kuat, bahkan dapat mengalahkan orang-orang yang tidak memiliki sikap kesabaran, sebagaimana firman-Nya,

"Jika ada dua puluh orang-yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh."(al-Anfaal: 65)

Daniel Goleman telah mengulas masalah emotional intelligence secara panjang lebar dan menjadi trend dari wacana baru psikolog abad ini. Menurut­nya, orang-orang yang berhasil, bukan ditentukan oleh kecerdasannya secara akademik dengan IQ yang tinggi. Tetapi, mereka yang memiliki kecerdasan emosional yang mampu mengendalikan diri dan tabah melaksanakan tugas- tugasnya. Berapa banyak orang yang ber-IQ tinggi justru menjadi anak buah dari para CEO (Chief Executive Officer) yang kecerdasannya rata-rata tetapi mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi. Seringkali kita saksikan di dalam Al-Qur’an, kata sabar berkaitan dengan kata takwa, jihad, dan ujian sebagaimana firman-Nya,

"Padahal belum nyata bagi Allah orang-orangyang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar." (Ali Imran: 142)

"Sesungguhnya barangsiapayang bertakwa dan bersabar, maka sesung­guhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (Yusuf: 90)

Salah satu mahkota sabar adalah sikap memaafkan. Keberanian untuk selalu berpihak pada ’’salam" sebagaimana yang diucapkan setiap mengakhiri shalat (yang pada dasamya merupakan awai dari aktualisasi shalat). Orang yang memberi maaf adalah orang yang kuat, kaya batin, dan beijiwa lapang. Karena­nya, ia mendapatkan balasan (rewards) yang sangat dimuliakan di sisi-Nya. Itulah sebabnya Allah berfirman,

"Tetapi orangyang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (asy-Syuura: 43)

"Hai orang-orangyang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (al- Baqarah: 153)

"Sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orangyang sabar dengan pahalayanglebih baik dari apayangmereka kerjakan." (an-Nabl: 96)

"Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka tidkakan mendatangkan kemudharatan bagimu."(Ai Imran: 120,186)

Di dalam nilai-nilai sabar itu, tampak sikapnya yang paling dominan antara lain sikap percaya diri (self confidence), optimis, mampu menahan beban ujian, dan terus berusaha sekuat tenaga (mujahadah). Mereka sangat yakin akan janji Allah yang berfirman,

"Merekayang berusaha sekuat tenaga di jalan-Nya, niscaya mereka akan diberikan petunjuk dari berbagai jalan Kami." (al-Ankabuut: 69)

Mereka berani mengambil risiko atas tindakannya. Dalam pengambilan risikonya tersebut, tentu saja bukan perbuatan nekad ban bertindak tanpa perhitungan. Tetapi, melakukan antisipasi dan memperhitungkan apa yang akan terjadi dengan tindakannya itu, atau kita sebut saja sebagai risiko yang diperhitungkan (calculated risk).

Karena itu, mereka yang cerdas secara ruhaniah tidak bersifat ’’pasif reaktif ’, melainkan proaktif. Bahkan, sangat kreatif dalam mencari jalan, metode, atau yang dikenal dalam istilah agama dengan kata wasilah,



"Hai orangyang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) kepada-Nya dan berjihadlah pada jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan." (al-Maa’idah: 35 )

Iman menuntut tanggung jawab dan menumbuhkan imajinasi kreatif untuk selalu mencari jalan (wasilah) menggapai ridha Allah, dengan menyala­kan api kesungguhan di atas jalan-Nya (jihad). Inilah tujuan dari kecerdasan ruhaniah yang dijanjikan kemenangan ganda dari Allah SWT.

Waspadai Fatamorgana Dunia

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (QS. Luqman [31]: 33)
Kehidupan dunia hanya kesenangan sementara, namun banyak yang tidak selamat pada jebakan itu. Nafsu menjadi pengendali hidupnya, hingga tidak pernah ada kepuasan atas apa yang dimiliki. Semua selalu kurang dalam pandangannya.
Mengapa hanya karena untuk memenuhi kebutuhan dunia, manusia rela mengorbankan waktu, tenaga, fikiran? Seolah-olah dunia adalah segalanya? Penyebabnya karena dunia dianggap penting! Semakin orang menganggap penting suatu perkara, maka semakin besar pula pengorbanan untuk mencapai hal tersebut. Demikian pula dengan kehidupan duniawi, hingga ibadah pun biasa saja, sekadar luput dari kewajiban.
Sebagai contoh, banyak orang menunda panggilan muadzin untuk bersegera melakukan shalat, hanya karena rapat belum selesai. Itu terjadi karena rapat dianggap lebih penting daripada shalat. Betapa sombongnya kita seolah-olah kehidupan ditentukan oleh kita lewat rapat tersebut. Seolah-olah tahu yang akan terjadi, dan semuanya tergantung pada ikhtiar kita. Padahal, segala sesuatu itu terjadi mutlak kehendak Allah yang Maha Menentukan.
Banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada ikhtiar, ilmu, tenaga dan kecerdasannya, lupa kepada sang Maha Pemberi Segalanya. Kejayaan dunia, harta dan tahta menjadi tolak ukur kemuliaan dalam hidup. Hatinya telah tertutup dengan silaunya dunia, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-baqarah [2]: 212): “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”
Cukuplah Allah segala-galanya bagi kita, Ia Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Kasih dan Sayang. Insya Allah, bagaimanapun banyaknya masalah yang dihadapi namun bagi orang yang hatinya sudah mantap kepada Allah, tidak ada gentar ataupun takut. Allah telah memberikan ketenangan hati padanya dan solusi dari jalan yang tidak disangka-sangka serta dibukakan hikmah dari setiap kejadian. Semoga kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadi pecinta Allah sejati.

Memohon Petunjuk Allah

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan pada masa lalunya. Ada orang yang terus terlena dengan kesalahan-kesalahan yang ia perbuat dan yang lebih parah, ia tidak menyadari bahwa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan.

Ada juga orang yang menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan, namun belum melakukan perbaikan diri dari berbagai alasan. Lalu yang terakhir adalah orang yang menyadari telah melakukan kesalahan dan ia melakukan taubat, lalu melakukan perbaikan diri secara perlahan dan terus menerus.
 
Kalaupun dulu kita akrab dengan perbuatan sia-sia atau malah perbuatan dosa, maka kita termasuk orang yang kurang beruntung. Timbulnya kesadaran dalam diri kita bukan semata-mata disebabkan oleh keadaan atau ketidaksengajaan, tapi hal itu terjadi atas kehendak Allah. "Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus" (QS Al-Baqarah [2]:142).

Oleh karena itu, jangan pernah takut untuk memohon ampunan Allah Swt sebab siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Jika kita tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berusaha memperbaiki diri, maka sebagai balasannya adalah ampunan dari Allah dan Surga. Wallahu a'lam bish showab

Allah Maha Menjamin Rezeki

Allah; Zat yang Mahapeka terhadap segala kebutuhan, lintasan hati, harapan, dan keinginan hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang luput dalam perhitungan Allah. Pasti, Allah telah mengetahui semuanya. Hanya kepada Allahlah bertumpu segala harapan, tempat bagi kita untuk menyempurnakan segala nikmat, menghapuskan seluruh dosa, dan menyembunyikan setiap aib.

Saudaraku, coba kita pikirkan dan merenung; hanya Allahlah, satu-satunya Zat yang menciptakan lambung. Maka itu, Allah sangat mengetahui kebutuhan lambung kita; kapan lapar (membutuhkan makanan). Dialah Allah yang menciptakan rasa lelah, sehingga kita harus istirahat. Maka itu, Allah menganugerahkan rasa kantuk kepada kita. Subhanallah.

Dialah Allah yang menciptakan tubuh kita mengeluarkan keringat dan bau-bauan, sehingga kita membutuhkan mandi. Ini berarti, kita membutuhkan rezeki air. Rasanya, kalau kita tidak berkeringat dan bersih terus, kita tidak akan butuh air untuk mandi.

Dialah Allah yang menciptakan suhu yang dingin sehingga kita membutuhkan rezeki berupa baju penghangat. Dialah Allah yang menciptakan hujan deras dan teriknya matahari sehingga kita membutuhkan rezeki berupa rumah untuk berteduh. Di dalam rumah kita bisa aman dari terpaan panas dan cengkeraman dingin.

Renungkanlah, hanya Allah yang menciptakan manusia dan paling mengetahui semua kebutuhan kita. Oleh sebab itu pula, hanya Allahlah satu-satunya Zat yang mampu mencukupi kebutuhan kita, karena Dialah yang tahu persis semua kebutuhan itu, lebih dari kita sendiri. Hanya Allah jugalah yang membuka segala jalan hingga rezeki itu sampai kepada kita.

Sedangkan rezeki yang lebih mahal dari semua itu adalah rezeki berupa "makanan" untuk rohani kita. Tidak cukup kita punya sandang, pangan, dan papan kalau hati kita tidak tenteram. Tidak cukup kita punya rumah mewah kalau hati ini tidak tenang. Kita butuh rezeki untuk kalbu kita. Kita butuh karunia Allah yang membuat kita bisa menikmati episode apa pun yang terjadi dalam hidup ini. Kita butuh hidayah dan petunjuk jalan, agar jelas tujuan hidup ini.

Pernahkan terpikir oleh kita, jangan-jangan, kita melangkah setiap hari, tetapi tidak tahu tujuan hidup kita. Sungguh disayangkan. Kita telah hidup sekian lama, akan tetapi kita tidak mengerti apa yang kita jalani selama ini. Lucu, bukan?

Oleh sebab itu, kita butuh pembeda (furqan), antara hak dan batil. Kita butuh taufik yang membuat kita bersemangat dalam beribadah, dan ikhlas dalam beramal. Kita butuh hikmah sehingga tersingkap rahasia di balik setiap kejadian yang ada. Kita butuh ketenteraman dari hiruk-pikuk, dari terjadi atau tidak terjadi, atau dari ada dan tiada. Kita butuh rezeki untuk memahami aneka kejadian yang terjadi. Apakah itu? Rezeki berupa mantapnya keyakinan kepada Allah, supaya kita sadar bahwa semua ini milik Allah, bukan milik kita.

Sungguh, kita butuh rezeki berupa keyakinan seperti ini. Mengapa? Kalau kita sudah merasa dunia ini milik kita, kita akan banyak takut kehilangan. Kalau kita merasa dunia ini milik seseorang, kita jadi takut tidak kebagian. Kita butuh keyakinan bahwa segalanya milik Allah.

Semua ini lebih tinggi dari rezeki lahiriah. Apa artinya makanan enak kalau hati enek (mual)? Apa artinya memiliki rumah yang luas, tapi hatinya sempit? Apa artinya diberi uang yang banyak tapi kalbunya miskin? Apa artinya diberi penampilan yang indah tapi hatinya busuk? Kita membutuhkan kedua-duanya. Lalu, siapa yang mampu memenuhi semua kebutuhan kita ini, selain Allah? Tidak ada, bukan?

Anehnya, saat masyarakat kita masih banyak berada di bawah garis kemiskinan, orang lebih sibuk menjadi pelit, dan sulit bersedekah. Padahal, sungguh Allah akan membagikan rezeki kepada siapa pun yang Dia kehendaki, tanpa batas. Artinya, kalau kita butuh rezeki, mintalah kepada Allah. Lihatlah bayi, ketika rasa lapar menghampirinya, ia menangis, dan mendapat rezeki berupa air susu ibu (ASI).

Lain halnya ketika ia beranjak besar dan menjadi anak-anak, "Mama, lapar!."

"Ambil sendiri!" kata Ibunya.

Lho, kok sekarang tidak mempan lagi dengan rengekan, dan tangisan lagi seperti dulu? Mengapa? Allah sudah memberinya ilmu, usia, kekuatan, dan pengalaman supaya dia bertemu dengan jatah rezekinya. Pasti, semua makhluk yang Allah ciptakan sudah memiliki rezeki masing-masing.

Ah, Sahabat! Lihat saja rezeki seekor anak burung elang. Pagi-pagi, ibunya terbang mencari makanan untuk dia dan anak-anaknya. Dengan ketajaman sorot matanya, sebentar saja terbang, sekelebat kemudian menukik, ia menyergap seekor ulat di dahan pohon. Kemudian, ia kembali terbang menuju sarang, menemui anaknya yang memang belum bisa terbang. Maka, bertemulah si anak elang ini dengan rezekinya berupa seekor ulat.

Contoh lainnya, jika kita mengamati rezeki semut. Silakan sembunyikan sepotong kue di dalam laci terkunci, yang tidak diketahui oleh ayah, ibu, dan adik. Jangan kaget kalau tiba-tiba semut mengerumuni kue itu. Mengapa semut bisa tahu letak kue itu? Allahlah yang memberi tahu, melalui syaraf penciumannya yang memang begitu tajam.

Dikisahkan, pada suatu ketika ada seorang ulama yang ingin membuktikan, "Benar tidak sih Allah itu Maha Menjamin Rezeki dan Maha Mencukupi segala kebutuhan?"

"Ya Allah bukan diri ini tidak yakin kepada-Mu, tapi ya Allah saya ingin tahu bagaimana Engkau menjamin rezeki hamba-hamba-Nya. Saya yakin kepadamu, tapi kalau Engkau tunjukkan jaminan-Mu, saya akan lebih yakin lagi kepada-Mu. Sungguh, saya tidak niat meragukan-Mu. Saya akan pergi ke hutan, dan saya ingin membuktikan apakah Engkau masih menjamin rezeki saya di belantara hutan sana," gumamnya di dalam hati.

Dia lalu berjalan menyusuri belantara hutan, ketika telah ada di tengah hutan, ia merasa haus dan perutnya terasa lapar. Ia lalu menahannya. Tidak dikira, jauh di rerimbunan pohon dan semak-semak, terlihat ada sekelompok pendaki gunung yang kalau tidak menghindar, pasti berpapasan dengannya. Bersembunyilah ia ke semak-semak. Baru saja masuk semak-semak, hujan turun dengan derasnya sehingga memaksanya untuk masuk lari ke gua yang tepat ada di bawah tebing, di samping tempat persembunyiannya. Larilah si ulama ini ke sana. Ternyata para pendaki pun berlari mencari perlindungannya ke gua yang sama.

"Wah, gawat nih, kalau begini harus pura-pura pingsan," bisik si ulama.

Maka, pura-pura pingsanlah si ulama itu.

"Wah ada orang pingsan, nih." Para pendaki yang menemukan si ulama yang sedang pingsan di gua sangat kaget, dengan sigap mereka siap-siap memberikan pertolongan.

"Jangan-jangan dia kelaparan, coba periksa mulut dan perutnya".

"Kalau begitu, saya akan menutup mulut," bisiknya dalam hati. Maka, dengan sekuat tenaga si ulama ini berusaha mengatupkan mulutnya.

"Iya nih, mulutnya sampai susah dibuka, mari kita coba buka paksa. Siapkan air dan makanan untuknya," kata para pendaki itu. Maka, dipaksalah si ulama itu untuk bisa minum beberapa teguk air dan mengunyah beberapa potong roti. Allahu Akbar. Sungguh, terlalu bodoh kalau kita ini tidak yakin dengan jaminan Allah.

Nah, sahabat. Adapun jika ingin terjamin rezeki, Allah telah menjanjikannya. "Wamayyatawakkallah fahua hasbu". [Q.S. At Thalaq (65):3].
Barang siapa yang hatinya bulat, tanpa celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun. Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada Allah, akan dicukupi segala kebutuhannya. Subhanallah. Maka, beruntunglah bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh dan tujuan hidupnya hanya kepada Allah. Hanya Allahlah tujuan dari segalanya. Hanya Allahlah penjamin rezeki setiap hamba-Nya.. chaling....

Senin, 10 Maret 2014

WAHAI JIWA YG TERSAKITI ~ MERENUNG SEJENAK TUK DIRI

Gelapnya malam menyelimuti kesunyian hati...
Gelapnya hati dlm diri menutupi cahaya yg bersih..
Buramnya hati dalam kemelut jiwa...
Apa makna terdalam dari kata-kata yg terucap...
Semua kusam tak berarti indah dlm diri...

Wahai diri yg telah diberkahi oleh`Nya...
Merenunglah sejenak tuk diri`mu..
Berbuat baiklah sekejap tuk hati`mu..
Bermanis lembutlah tuk sikap diri`mu...

Jangan kau gelisah hanya karena seseorang yg mencampakkan`mu...
Jangan kau remuk hanya karena seseorang mengkhianati`mu..
Dan jangan kau gundah gulana saat dia menjauh dari`mu...

Siapapun dia.. darimanapun asalnya..
Hendak seperti apa maksudnya...
Biarlah... biarlah dia pergi tak meninggalkan kata manis pada`mu...
Ikhlaskan apa yg semestinya sudah menjadi qadar dan qadha`mu..

Wahai jiwa yang tersakiti..
Wahai hati yang sedang kusam..
Wahai diri yg tercampakkan...
Merenunglah sejenak tuk dirimu..
Bahwa kau lahir tidaklah sia-sia..
Kau hidup membawa misi dalam hidup`mu..
Kau dihidupkan ada maksud Allah disana...

Bahwa...
Kau hidup sudah dalam hitungan dan dalam kehendak`Nya..
Kau dihidupkan sudah dalam genggaman tangan`Nya..
Dan sudah dalam rotasi yg berporos dalam kekuasaan`Nya...

Coba merenunglah sejenak tuk dirimu..
Hidupmu akan lebih berwarna bila kau dekatkan kepada`Nya..
Hidupmu akan lebih indah bisa kau mencintai`Nya..
Hidupmu akan lebih berharga bila kau hadapkan wajahmu hanya kepada`Nya...

Kau tau kasih...
Bila kau jalankan itu semua, tak heran kemuliaan akan menyandang predikat`mu..
Status sholeh dan sholeha akan menghampiri`mu..
Derajat maqam`mu akan lebih berharga dari yg tak ada nilainya sezahrapun....
Dan kau tau kasih...
Allah pun akan mengangkat derajat bagi kaum`Nya yg selalu dlm jalur`Nya..
Allah akan lebih mencintai dari sejengkal kau berjalan..

Wahai jiwa yg terbohongi..
Yang terhina karena dihina oleh sesama`mu..
Yang tercampakkan karena khianat cintanya..
Yang tak tau semestinya berjalan kemana...

Saatnya kau berpaling darinya kepada`NYA..
Saatnya kau bersujud memohon ampunan kepada`Nya..
Saatnya hatimu kembali ke fitrah sebagai makhluk`Nya...

Bersujudlah atas nama Tuhan`mu..
Berpasrah dirilah atas kehendak`Nya..
Dan ikhlaskanlah apa yg semestinya sudah terqadar dlm hidup`mu..

Wahai yg sedang merenung sejenak....
Iqro... Iqro... bacalah hatimu dgn lemah lembut...
Bacalah jiwa mu dgn kemesraan dzat`Nya..
Bacalah apa yg semestinya bisa melembutkan hatimu...
Karena dengan itu.. kau akan bisa memaknai hidup yg sesungguhnya..

Bahwa hidupmu tidaklah sia-sia..
Hidupmu semua penuh keberkahan,,
Hidupmu semua ada makna tersirat yg kau tidak ketahuinya..
Semua ada pelajaran`Nya.. ada hitungan`Nya.. ada neraca`Nya...

Bangkitlah dari rasa keterpurukan jiwa`mu...
Sudahi semua kisah sedihmu.., lalu...
Luruskanlah shaffmu kepada`Nya..
Sambutlah cahaya cinta`Nya yang hakiki...

Perlu kau pahami bahwa...
Cinta kpd manusia secara berlebih bisa membutakan mata~hati`mu..
Tapi cinta kepada Allah secara berlebih akan menajamkan mata~hati`mu..,
Mana yang akan kau pilih..,
Semua jawaban hanya hati`mu yg mengetahuinya.
Apapun jawaban itu hanya antara kau dan Tuhan`mu..

Merenunglah sejenak tuk diri`mu..
Mana yg berharga dari kedua yang kau cintai..
Mana yang mulia dari kedua yg ada dihadapan`mu..
Mana yang semestinya kau cintai..
Taukah kau bahwa....

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Paling Tinggi, Yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. (QS. al-A'la (87) : 1-5)

Kami akan membacakan (Al Qur'an) kepadamu, maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (QS. al-A'la (87) : 6- 13)

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. al-A'la (87) : 14-19)...

Merenunglah sejenak tuk diri`mu....
Mana yang berarti dalam memaknai hidup`mu..
Tanyakan pada diri`mu ...

||* Dalam setiap kondisi apapun kita hrs selalu mengingat~Nya. Dlm keadaan suka, duka, hampa, gersang maupun gundah gulana, ingatlah DIA. Krn Allah selalu hadir disetiap kondisi kita seperti apa. Bila Malaikat ingin memanggil ruh kita, Mk kita pun sudah siap dlm setiap kondisi apapun krn kita selalu mengingat~Nya. Alhamdulilah. Amin Wslm *||

Wasalam..
chaling....

Ikhlas dan Niat

Allah ta'ala berfirman :Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan ( Huud : 15-16 )

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya segala pekerjaan itu ( diterima atau tidaknya di sisi Allah )hanyalah tergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya, maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya untuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan dia menikah dengannya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.(HR. Muttafaq 'alaih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka orang itu menjawab : aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telak dipuji-puji dst sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan.pent. ) maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai dilemparkan di api neraka, dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur'an untuk-Mu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, dan engkau membaca/menghapal al-Qur'an supaya dibilang engkau seorang penghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu sudah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan niatmu ) lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka, dan seseorang yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar dibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu di jalan tersebut karena Engkau, maka Allah berkata : Kamu berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan dan yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka(HR.Muslim)

Keterangan singkat :

Niat adalah dasar segala perbuatan, oleh karena itu setiap perbuatan manusia diterima tidaknya disisi Allah sebatas niatnya, maka barangsiapa mengerjakan suatu pekerjaan niatnya murni karena Allah dan mengharapkan ganjaran akhirat, sedang perbuatannya itu sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka amalnya akan diterima oleh Allah, dan barangsiapa niatnya untuk selain Allah atau tidak ikhlas karena Allah seperti dia menyekutukan-Nya dengan makhluk, maka pekerjaannya itu akan ditolak dan akan menjadi bencana baginya.

Hikmah yang dapat diambil dari ayat dan hadits di atas :

Bahwa dari syarat diterimanya amal adalah ikhlas yaitu bermaksud dengan amalnya itu
karena Allah Ta'ala.

Pentingnya ikhlas, karena amal tanpa ikhlas akan menjadi bencana bagi yang mengerjakan pekerjaan tersebut, walaupun pekerjaan tersebut termasuk dari perbuatan ibadah yang mulia ( seperti memberikan sedekah, membaca al-Qur'an, mengajarkan ilmu bagi orang lain, bahkan mati syahid dalam medan perang melawan orang-orang kafir).

Bahwa baiknya bentuk suatu pekerjaan tidak cukup untuk diterimanya amal itu di sisi Allah akan tetapi harus dibarengi dengan niat ikhlas.

Wajibnya memperbaiki niat dalam segala perbuatan, dan berusaha keras untuk selalu
ikhlas dalam beramal.

Salam
mursalimnwawi

Kiat Sukses Menjaga Ukhuwah Islamiyah


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu.” (Al-Hujurat: 10).

“Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada di dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”(Al-Hijr: 47).

Betapa banyak kehidupan yang berubah menjadi keras ketika ikatan persaudaraan telah pupus, ketika sumber-sumber kecintaan terhadap Allah telah kering, ketika individualisme telah menggeser nilai-nilai persaudaraan, saat itu setiap individu berada dalam kehidupan yang sulit, merasa terpisah menyendiri dari masyarakatnya.

Kebanyakan manusia pada umumnya, perilaku mereka telah tercemari oleh hal-hal yang dapat merusak persaudaraan, yang terkadang mereka menyadari hal tersebut, dan terkadang tidak menyadarinya.

Dalam sebuah hadis yang menerangkan tentang tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah di hari tiada naungan kecuali naungan Allah, Rasulullah menyebutkan salah satu di antaranya adalah, “Dan dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya.”(HR Bukhari dan Muslim). Dan di dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman, “Orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, berhak atas kecintaan-Ku..”(HR Malik dan Ahmad).

Muhammad bin Munkadir ketika ditanya tentang kenikmatannya dalam kehidupan ini, beliau menjawab, “Ketika bertemu dengan saudara-saudara (sahabat-sahabat), dan membahagiakan mereka.”

Al-Hasan pernah berkata, “Kami lebih mencintai sahabat-sahabat kami dari pada keluarga kami, karena sahabat-sahabat kami mengingatkan kami akan kehidupan akherat, sedangkan keluarga kami mengingatkan kami akan kehidupan dunia.”

Khalid bin Shafwan berkata, “Orang yang lemah adalah yang sedikit menjalin persaudaraan.”
Perhatikanlah beberapa perkataan di atas, baik dari ayat-ayat Allah, hadis, maupun perkataan para ulama, kemudian lihatlah pada kenyataan tentu akan menunjukkan kebenarannya. Siapakah yang menolongmu untuk mampu tetap teguh memegangi hidayah? Siapakah yang meneguhkan kamu untuk tetap istiqamah? Siapakah yang menemani kamu ketika dirundung bencana dan malapetaka? Karena itu Umar pernah berkata, “Bertemu dengan para ikhwan bisa menghilangkan kegalauan dan kesedihan hati.”

Untuk dapat sukses dalam menjaga ukhuwah islamiyah kita perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat merusak ukhuwah dan berupaya untuk menghindarinya sehingga ukhuwah bisa terjalin secara langgen. Hal-hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Tamak dan rakus terhadap dunia, terhadap apa-apa yang dimiliki orang lain.

Rasulullah saw. Bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia, Allah akan mencintai kamu. Zuhudlah terhadap apa yang dimiliki oleh manusia, mereka akan mencintai kamu.”(HR Ibnu Majah).

Jika kamu tertimpa musibah, mintalah musyawarah kepada saudaramu dan jangan meminta apa yang engkau butuhkan. Sebab jika saudara atau temanmu itu memahami keadaanmu, ia akan terketuk hatinya untuk menolongmu, tanpa harus meminta atau meneteskan air mata.

2. Maksiat dan meremehkan ketaatan.

Ibnu Qayim, dalam kitab “Al-Jawabul Kafi” mengatakan, “Di antara akibat dari perbuatan maksiyat adalah rasa gelisah (takut dan sedih) yang dirasakan oleh orang yang bermaksiyat itu untuk bertemu dengan saudara-saudaranya.”

Jika di dalam pergaulan tidak ada nuansa dzikir dan ibadah, saling menasehati, mengingatkan dan memberi pelajaran, berarti pergaulan atau ikatan persahabatan itu telah gersang disebabkan oleh kerasnya hati dan hal itu bisa mengakibatkan terbukannya pintu-pintu kejahatan sehingga masing-masing akan saling menyibukkan diri dengan urusan yang lain. Padahal Rasulullah saw. Bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak mendzoliminya dan tidak menghinakannya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, Tidaklah dua orang yang saling mengasihi, kemudian dipisahkan antara keduanya kecuali hanya karena satu dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya.”(HR Ahmad).

Orang-orang ahli maksiyat dan kemungkaran, pergaulan dan persahabatan mereka tidak dibangun atas dasar ketakwaan melainkan atas dasar materi sehingga akan dengan mudah berubah menjadi permusuhan. Bahkan hal itu nanti akan menjadi beban di hari kiamat.
Allah swt.berfirman, “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(Az-Zukhruf: 67). Sedangkan persahabatan karena Allah, akan terus berlanjut sampai di surga, “.sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”(Al-Hijr: 47).

3. Tidak menggunakan adab yang baik (syar’i) ketika berbicara.

Ketika berbicara dengan saudara atau kawan, hendaknya seseorang memilih perkataan yang paling baik. Allah berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘hendaklah mereka mengucapkan kata-kata yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia’.”(Al-Isra: 53).

Dalam sebuah hadis Nabi saw. Bersabda, “Kalimah thayibah adalah shadaqah.”(HR Bukhari).

4. Tidak memperhatikan apabila ada yang mengajak berbicara dan memalingkan muka darinya.

Seorang ulama salaf berkata, “Ada seseorang yang menyampaikan hadis sedangkan aku sudah mengetahui hal itu sebelum ia dilahirkan oleh ibunya. Akan tetapi, akhlak yang baik membawaku untuk tetap mendengarkannya hingga ia selesai berbicara.”

5. Banyak bercanda dan bersenda gurau.

Betapa banyak orang yang putus hubungan satu sama lainnya hanya disebabkan oleh canda dan senda gurau yang tidak pantas yang terkadang dapat menyinggung perasaan tanpa disadarinya.

6. Banyak berdebat dan berbantah-bantahan.

Rasulullah saw.Bersabda, “Orang yang paling dibenci di sisi Allah adalah yang keras dan besar permusuhannya.”(HR Bukhari dan Muslim). Orang yang banyak permusuhannya adalah yang suka menggelar perdebatan, adu argumen dan pendapat.

Terkadang hubungan persaudaraan terputus karena terjadinya perdebatan yang sengit yang bisa jadi itu adalah tipuan setan. Dengan alasan mempertahankan ‘akidah dan prinsipnya’ padahal sesungguhnya adalah mempertahankan dirinya dan kesombongannya.

Tetapi mujadalah atau debat dengan cara yang baik untuk menerangkan kebenaran kepada orang yang bodoh, dan kepada ahli bidah, hal itu tidak masalah. Tetapi, jika sudah melampaui batas, maka hal itu tidak diperbolehkan. Bahkan jika perdebatan itu dilakukan untuk menunjukkan kehebatan diri, hal itu malah menjadi bukti akan lemahnya iman dan sedikitnya pengetahuan.

Jadi, bisa saja dengan perdebatan ini, tali ukhuwah akan terurai dan hilang. Sebab masing-masing merasa lebih lebih kuat hujjahnya dibanding yang lain.

7. Berbisik-bisik (pembicaraan rahasia)

Rasulullah bersabda, “Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antaranya berbisik-bisik tanpa mengajak orang yang ketiga karena itu akan bisa menyebabkannya bersedih.”(HR Bukhari dan Muslim).

Berbisik-bisik adalah merupakan hal yang sepele tetapi mempunyai pengaruh yang dalam bagi orang yang berfikiran ingin membina ikatan persaudaraan.

Allah swt. Berfirman, “Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang beriman berduka cita..”(Al-Mujadalah: 10).

Para ulama berkata, “Setan akan membisikkan kepadanya dan berkata, ‘Mereka itu membicarakanmu’.” Maka dari itu para ulama mensyaratkan agar meminta idzin terlebih dahulu jika ingin berbisik-bisik (berbicara rahasia).

Demikianlah beberapa hal yang dapat merusak tali ukhuwah yang perlu diwaspadai serta dihindari oleh setiap insan,agar hubungan persahabatan dan persaudaran yang selama ini terjalin dapat terus terbina dan dilestarikan sehingga kekuatan muslim semakin kokoh disegala sendi-sendi kehidupan yang pada akhirnya terwujudlah masyarakat islam yang Rahmatan lil a’lamin seperti yang telah dijanjikan Allah SWT.


salam
mursalimnawawi

Cara-Cara Menghadapi Cobaan Dalam Hidup

Setiap manusia yang hidup di dunia ini tak akan pernah luput dari cobaan. Dengan cobaan itu dapat diketahui sampai sejauh mana kualitas iman seseorang kepada Allah.
Kiranya kita tak perlu berkecil hati jika suatu saat kita mendapat cobaan dari Allah. Karena itu bukan berarti Allah telah benci atau tidak peduli lagi terhadap kita. Justru cobaan-cobaan itu membuktikan, bahwa Allah sayang kepada kita. Semakin kita disayang, semakin berat pula cobaan yang kita terima.

Hal diatas dapat kita buktikan sendiri melalui kisah-kisah para Nabi, yang walaupun beliau-beliau (para Nabi) itu merupakan kekasih-kekasih Allah, namun sungguh berat cobaan yang diberikan kepada mereka, jauh lebih berat dari yang kita terima. Kita bisa membaca (dalam Al-Qur'an) kisah Nabi ibrahim yang disuruh menyembelih putranya sendiri yang sangat dicintainya.

Kisah Nabi Ayyub yang dimusnahkan seluruh harta kekayaannya dan keturunannya serta terserang penyakit menular yang sangat menjijikan sehingga tak seorangpun kaumnya yang mau mendekat kepadanya.

Kisah Nabi Nuh yang selama ratusan tahun (Nabi Nuh berusia 950) berdakwa tapi hanya mendapat pengikut yang amat sedikit (70 atau 80 orang saja).

Kisah Nabi Muhammad yang dilempari kotoran unta dan batu hingga berdarah mukanya dan diboikot perekonomian untuknya dan keluarganya hingga kekurangan bahan makanan, dan sebagainya.


Kalau kita mau bersabar sejenak dan berpikir secara lebih mendalam, kiranya kita akan mendapati kenyataan, bahwa di balik cobaan-cobaan yang nampaknya tidak menyenangkan itu terdapat hikmah dan kebaikan yang besar.
Hal ini sebagai mana yang termaktub dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' Ayat 19, yang artinya:
"BOLEH JADI KAMU TIDAK MENYUKAI SESUATU, PADAHAL ALLAH MENJADIKAN PADANYA KEBAIKAN YANG BANYAK"

Menurut kebanyakan ahli filsafat (filosof) islam, pengertian sabar itu terbagi menjadi 5 macam, yaitu:

1. Dalam beribadah.
Yakni dengan tekun dan telaten mengerjakan setiap rukun, syarat-syarat dan tata tertib ibadah yang sedang dikerjakannya. Menurut Imam Al-Ghozali, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan suatu ibadah, yaitu:
1. Harus didahului niat yang suci, ikhlas semata-mata karena Allah
2. Memperhatikan dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan juga hal-hal lain baik yang wajib maupun yang sunnat.
3. Tidak bersifat Riya' setelah melaksanakan ibadah tersebut.

2. Sabar di timpa bencana.
Yakni teguh hati dan menerima dengan ikhlas ketika tertimpa suatu bencana. Karena sabar atau tidak sabar, bencana tetap akan terjadi. Tetapi dengan bersikap sabar, maka beban yang harus ditanggung akan terasa lebih ringan.

3. Sabar terhadap kehidupan dunia.
Yakni tidak mudah tergoda oleh tipu daya dunia, yang kalau dilihat secara lahiriyah penuh dengan kenikmatan dan kesenangan yang memabukan (dapat melupakan manusia kepada tujuan hidup yang sebenarnya). Padahal sebenarnya dunia ini hanya merupakan alat, bukan tujuan.

4. Sabar terhadap maksiat.
Yakni mengendalikan diri sendiri dan juga orang lain dari melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap syariat agama.

5. Sabar dalam berjuang.
Yakni dengan menyadari sepenuhnya, bahwa perjuangan atau usaha itu ada pasang surutnya. Sehingga tidak sombong atau takabbur jika sedang pasang, dan tidak berputus asa jika sedang surut.

Sumber: http://www.facebook.com/notes/abdul-aziz-ar-rauuf/cara-cara-menghadapi-cobaan-dalam-hidup/400890919120

Dari ceramah KH Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym), yang diadakan di masjid Al-Hikmah, Den Haag pada bulan Februari 2012

Berikut rangkuman ceramah Aa Gym mengenai lima cara sederhana menghadapi cobaan hidup yang ingin saya bagi.

1.  Siap menerima suatu cobaan
Kita terkadang lupa bahwa pangkal dari masalah kita bukan masalah itu sendiri, tetapi bagaimana menyikapi/menerima suatu cobaan. Seperti menghadapi suatu ujian. Apabila kita mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya, maka umumnya kita akan mendapatkan hasil yang baik pula. Tetapi kita juga harus ingat bahwa tidak semua yang kita inginkan akan terwujud. Oleh karena itu, kita harus siap pula dengan kegagalan dan jangan hanya siap dengan kesuksesan. Semakin siap kita untuk menghadapi suatu kegagalan, semakin ringan masalah tersebut akan dirasakan oleh kita. Mulailah dengan niat yang baik, ikhtiar semampu kita, tapi jangan terkunci oleh keinginan dan nafsu kita, serahkan semuanya kepada Allah SWT.

2.       Kalau sudah terjadi, kuncinya adalah ridho/diterima
Seringkali saat mengalami suatu masalah/musibah, kita cenderung berpikir “seandainya saya pergi lebih cepat”, “seandainya kita belajar lebih giat”, dsb. Hal itu menandakan bahwa kita adalah orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak tenang dalam menghadapi berbagai cobaan serta masalah hidup. Apabila kita mencoba berpikir lebih dalam, banyak orang menderita bukan karena kenyataan yang terjadi tetapi karena tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Oleh karena itu, apabila kita sudah siap untuk menerima berbagai cobaan dari awal dan bukan di akhir, InsyaAllah kita akan menjadi lebih tenang dan lebih siap dalam menghadapi berbagai ujian dalam hidu kita.

3.       Jangan mempersulit diri,  “mudahkan urusanmu”
Apabila kita pikirkan baik-baik. Setiap kita mendapatkan masalah, pada umumnya kita menderita karena pikiran kita sendiri. Banyak orang menderita karena memikirkan yang belum ada dan bukan mensyukuri yang sudah ada. Orang tersebut bukan kurang rizki tetapi kurang iman. Kita jangan takut tidak akan mempunyai rizki yang cukup, tapi takut tidak bisa mensyukuri nikmat yang sudah kita miliki!  Kita harus ingat bahwa kita dihormati orang lain  bukan karena kita mulia, tapi karena Allah SWT menutupi dosa, aib, dan kesalahan kita!
Aa gym pun mengatakan terdapat beberapa babak dalam hidupnya: babak ngetop, babak belur, hingga babak baru. Beliau juga berkata bahwa pujian jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan dicaci maki. Karena pujian mendekatkan kita ke kemunafikan.  Namun, dari hal tersebut beliau menyadari bahwa memang terkadang inilah ujian yang diberikan oleh Allah SWT terhadap hambaNya untuk menaikkan derajatnya. Jangan membebani diri kita dengan berbagai masalah yang sudah ada.

4.       Evaluasi diri (bertaubat)
“Apa saja ni’mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS An-Nisa ayat 79)
Terkadang kita lalai dalam mengevaluasi diri kita setelah tertimpa masalah/musibah. Kita cenderung mengedepankan emosi serta mencari-cari kesalahan orang lain. Kita harus ingat bahwa sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa. Cara untuk menghilangkan/megurangi dosa tersebut tentu dengan bertaubat.
Dalam menghadapi berbagai masalah pun kita harus ingat bahwa tidak ada satupun masalah yang tidak ada solusinya. Tidak ada guru yang memberikan soal tanpa ada kunci jawaban. Tidak ada seseorang membuat lubang kunci tanpa pasangan kuncinya. Salah satu jalan utama untuk mendapatkan jawaban dari masalah kita adalah dengan bertaubat! Pada intinya adalah kita harus instropeksi terhadap kesalahan diri kita sendiri dan jangan melihat/mencari kesalahan orang lain. Seperti kisah Nabi Adam a.s. yang memakan buah terlarang dan akhirnya dikirim ke dunia sebagai hukuman. Beliau menjadi mulia karena bertaubat dan bukan karena menyalahkan iblis yang telah membujuknya. Begitu juga dengan Nabi Yunus a.s. yang dimakan oleh ikan paus karena sempat lalai terhadap umatnya. Beliau pun selamat karena bertaubat.

5.       Cukuplah Allah SWT sebagai penolong kita (hanya bersandar kepada Allah SWT)
  1. Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
  2. dari kejahatan makhluk-Nya,
  3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
  4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukangsihir yang menghembus pada buhul-buhul,
  5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”
QS Al Falaq 1-5

Seringkali sebagai manusia, kita bersandar kepada jabatan, kekayaan, suami, istri, orangtua, saudara/kerabat dengan jabatan tinggi, dsb. Namun satu hal yang tidak kita sadari adalah kita sering bergantung kepada sesuatu yang tidak kekal. Kaya bisa menjadi miskin, kerabat bisa meninggal atau hubungan bisa menjadi renggang dan jabatan seseorang bisa hilang sewaktu-waktu. Begitu semua hal tersebut diambil/hilang kita akan kehilangan tempat bergantung. Namun apabila kita bersandar kepada Allah SWT yang kekal,  kita tidak akan kehilangan apa-apa karena kita bersandar kepada yang kekal dan pemilik alam semesta. Hal ini pun tercermin dari cara Nabi Muhammad SAW mengajarkan agama islam. Rasulullah menyebarkan agama islam dengan mengajarkan ilmu tauhid terlebih dahulu, yaitu ilmu mengenal Allah SWT. Baru setelah itu Rasulullah mengajarkan mengenai solat dan ibadah-ibadah lainnya. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa yang terpenting adalah mengenal Allah SWT terlebih dahulu.
Akhirul kata, derajat seseorang ditentukan pula oleh masalah yang dialaminya. Semakin tinggi derajat/mulia seseorang semakin berat pula masalah yang akan dihadapinya. Yang menentukan apakah kita akan menjadi lebih mulia atau tidak adalah bagaimana kita menyikapi dan mengevaluasi diri sesudahnya. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada hamba-hambaNya dalam menghadapi dan menyikapi berbagai masalah yang  kita hadapi, Amin …
Wassalamualaikum.
 
mursalim nawawi